Sembilan Kader Partai Demokrat Berpeluang Diusung di Pilgub Jabar 2024

POJOKBANDUNG.cpm – Partai Demokrat merilis sembilan nama kadernya yang berpeluang diusung untuk berlaga di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) Tahun 2024. Informasi tentang daftar nama sembilan kader Partai Demokrat yang berpeluang diusung di Pilgub Jabar 2024 diutarakan Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief yang menuliskan melalui cuitan di akun twitter pribadinya @andiarief_.

Menyikapi hal tersebut, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Irfan Suryanagara menuturkan, cuitan Andi Arief melalui akun twitter tersebut menyatakan bahwa di Jawa Barat ada sejumlah kader Partai Demokrat yang memiliki nama besar. Mereka siap tempur untuk diusung dalam Pilgub Jabar selanjutnya.

”Jadi beliau (Andi Arief) selaku ketua Bappilu Partai Demokrat kan punya anak buah di daerah-daerah untuk meninjau. Saya pikir kader-kader itu layak diusung. Bu Cellica, Pak Azis, Pak Erwan, yang pengalaman menjadi kepala daerah. Juga Dede Yusuf, Herman Khaeron, Anton Suratto, dan lainnya sudah pengalaman di DPR. Saya mah nomor sembilan atuh jauh,” kata Irfan seperti dilansir dari Antara, Selasa (2/3).

Kesembilan nama kader Partai Demokrat yang berpeluang diusung di Pilgub Jabar 2024 adalah Cellica Nurrachadiana (Bupati Karawang) Dede Yusuf (Anggota DPR), Herman Khaeron (Anggota DPR dan Ketua BPOKK Demokrat), Nashrudin Azis (Wali Kota Cirebon), Mohamad Muraz (Anggota DPR), Anton S. Surrato (Anggota DPR), Erwan Setiawan (Wakil Bupati Sumedang), Agung B. Santoso (Anggota DPR), dan Irfan Suryanagara (Anggota DPRD Jabar dan Ketua DPD Partai Demokrat Jabar).

Menurut Irfan, kesembilan nama tersebut akan menjalani penjaringan dan pengukuran elektabilitas, terlebih penyelenggaraan Pilgub Jabar 2024 masih beberapa tahun lagi.

Mantan Ketua DPRD Jawa Barat itu menyatakan, Partai Demokrat di Jabar tidak bisa mengusung sendiri calonnya, melainkan harus membentuk koalisi. Selama ini, Partai Demokrat di Jabar telah menjalin silaturahmi yang baik dengan semua partai politik.

”Kemarin koalisi Demokrat dekat dengan PKS di Pilkada 2020, kami menang di lima daerah. Demokrat juga dekat dengan Partai Golkar yang sama-sama mengusung calon pada Pilgub Jabar sebelumnya. Dengan PDIP dan Gerindra juga dekat,” terang Irfan.

Dia mengatakan, pelajaran dari Pilgub Jabar 2018, Partai Demokrat harus lebih berhati-hati, khususnya dalam pengusungan dan penyelamatan suara di detik-detik terakhir.

”Pembelajaran berharga dari Pilgub Jabar sebelumnya, kami akan hati-hati. Dulu kami mengusung Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu. Di detik-detik terakhir berubah lagi pasangannya. Kemudian suara kami di detik-detik terakhir dari 49 persen, seakan-akan lari ke kiri dan kanan. Kami akan lebih banyak mendengar konstituen dari bawah,” tutur Irfan.

Oleh karena itu, kata Irfan, saat ini menjadi momentum bagi Partai Demokrat mengukur diri dan memacu kemampuan mesin partai untuk bergerak maksimal dengan kadernya sendiri.

”Momentum Pilgub Jabar adalah hajat besar yang harus betul-betul direncanakan dan dilaksanakan,” kata Irfan.

(jpg)

 

loading...

Feeds