POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Vaksinasi COVID-19 tahap I untuk dosis I terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dimulai sejak 14 Januari lalu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat sudah mencapai sudah mencapai 91,9 persen.
Kepala Bidang P2P Dinkes KBB, Mulyana menyebutkan berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, saat ini pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tahap dosis II baru menyentuh angka 63,4 persen.
“Terus kita kebut, untuk yang dosis I itu sebetulnya sisa sedikit lagi, tapi kalau yang dosis II masih lumayan banyak, karena baru 63 persen,” ujar Mulyana saat dihubungi, Kamis (25/2/2021).
Dirinya menjelaskan jika target penyelesaian vaksinasi COVID-19 terhadap nakes agak molor karena ada beberapa kendala, seperti data yang belum bisa dientry, perbedaan data nakes yang terdaftar, sampai nakes yang mengalami gangguan kesehatan.
“Termasuk banyak yang terkonfirmasi positif COVID-19, terus mereka ada komorbid, ada juga yang kita lakukan pendataan secara manual karena perbedaan data NIK dengan orangnya. Nah hal itu jadi malah menghambat,” terangnya.
Belum lagi adanya aturan baru jika nakes yang lanjut usia dan penyintas COVID-19 boleh menjalani vaksinasi. Namun pelaksanaannya berbarengan dengan vaksinasi bagi pelayan publik dan kategori lainnya.
“Itu juga kan jadi kendala lagi, karena kita harus data berapa yang lansia, yang penyintas, jadi lama. Tapi memang vial vaksinnya berbeda dengan yabg sebelumnya, mereka masuk jatah untuk tahap II,” bebernya.
Dirinya menyatakan target 100 persen vaksinasi bagi tenaga kesehatan di Bandung Barat bakal selesai dalam dua bulan atau sampai akhir bulan Maret.
“Targetnya sampai Maret semua nakes yang sudah terdaftar akan divaksinasi, tapi jumlah itu kan bukan keseluruhan nakes di Bandung Barat. Banyak yang belum terdaftar juga dan batal karena komorbid dan alasan lainnya,” terangnya.
Saat ini pelaksanaan vaksinasi terus dilakukan di 32 lokasi yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan. Kuota vaksinasi dalam sehari pun ditambah di masing-masing fasilitas kesehatan.
“Saat ini prosesnya terus berjalan di 32 puskesmas dan empat rumah sakit, yakni tiga RSUD dan satu rumah sakit swasta. Ada penambahan kuota juga, misalnya sehari biasanya 45 orang, sekarang ditambah jadi 60 orang,” pungkasnya.