Nadiem mengakui, risiko PJJ yang terlalu lama sangat besar. Mulai lost learning hingga putus sekolah. Karena itu, vaksinasi akan menjadi angin segar untuk bisa melaksanakan KBM kembali di sekolah maupun kampus. ”Mungkin tidak langsung 100 persen. Bisa saja dua kali seminggu, tiga kali, atau dalam sistem rotasi karena protokol kesehatan harus tetap dijaga,” jelas mantan bos GoJek tersebut.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia menambahkan, proses vaksinasi untuk PTK dilakukan bertahap. Pada tahap awal, vaksinasi difokuskan pada PTK di ibu kota provinsi. Sebab, jumlah vaksin yang tersedia baru sekitar 7 juta dosis. ”Tapi, pada Maret akan ada tambahan vaksin dari Bio Farma dan kiriman bulk vaksin dari Tiongkok. Kalau ini (bulk vaksin, Red) perlu diproses dulu ya sama Bio Farma,” jelas dia.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi sepakat dengan harapan Mendikbud soal KBM tatap muka setelah vaksinasi. Sebab, guru dan siswa sudah sangat rindu untuk melaksanakan pembelajaran secara langsung di sekolah. ”Meski begitu, nanti di awal kita tidak akan terburu-buru kejar target ini itu. Slow but sure. Yang penting, kembalikan semangat belajar siswa dulu,” paparnya. Hampir semua guru, kata dia, bersemangat dan tak sabar untuk bisa mendapatkan vaksinasi.
Ketersediaan Vaksin
Juru Bicara PT Bio Farma Persero Bambang Heriyanto menyatakan bahwa perusahaan terus memproduksi vaksin. Ada 25 bulk yang sudah diproses dalam pengemasan. Yang sudah jadi sebanyak 20 batch. ”Untuk 1 batch ada 950 ribu dosis,” katanya.
Namun, untuk disuntikkan kepada masyarakat, harus ada lot release dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dari batch yang ada, baru lima yang mendapat lot release BPOM. ”Diperkirakan, Februari ada delapan batch yang siap dapat lot release BPOM yang dapat digunakan untuk lansia atau tahap kedua,” kata Bambang.
Terapkan GeNose di Bandara Mulai 1 April
Kemenhub saat ini mempersiapkan penerapan alat tes skrining GeNose untuk transportasi laut dan udara. Dalam waktu dekat, Kemenhub bakal melakukan tes acak bagi penumpang moda transportasi laut. Untuk penumpang pesawat, akan diberlakukan kewajiban tes GeNose mulai 1 April.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, animo masyarakat untuk menggunakan GeNose di moda kereta api cukup bagus. Saat ini para pemangku kepentingan di sektor perhubungan laut dan udara juga menginginkan penggunaan GeNose. ’’Tentu akan kami lakukan dengan hati-hati,’’ ucapnya.
Budi melanjutkan, penerapan GeNose di simpul-simpul transportasi diperlukan agar masyarakat mendapat akses terhadap alat pendeteksi (skrining) Covid-19 yang lebih terjangkau. Pihaknya sudah menjadwalkan random test deteksi GeNose di Pelabuhan Tanjung Priok akhir minggu ini. ’’Untuk sektor udara, akan dimulai 1 April 2021. Sebab, ada beberapa teknis operasional yang harus dibahas lebih lanjut,’’ paparnya.
(jpg)