POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengklaim program Kang Pisman bisa kurangi sampah meski persentasenya hanya 0,47 persen.
“Idealnya sampah itu kan bertambah sesuai dengan jumlah penduduk. Tapi sekarang jumlah sampah di Kota Bandung sedikit-sedikit mengalami penurunan,” ujar Pjs Direktur Utama (Dirut) PD Kebersihan Kota Bandung, Gun Gun Saptari, kepada wartawan, Senin (22/2/2021).
Menurut Gun Gun, sejak pertama dilaunching, program Kang Pisman memang belum dilakukan secara masif. Sebagaimana diketahui, program tersebut pertama diluncurkan pada akhir 2018. Namun baru benar-benar terasa manfaatnya pada 2020.
“Semua harus dilakukan secara bertahap, karena berkaitan dengan mengubah kebudayaan,” jelas Gun Gun.
“Konsep timbunan sampah adalah bertambah setiap tahun, sedangkan produksi sampah setiap hari di Kota Bandung masih 1.500 ton per hari. Bahkan sekarang turun menjadi 1.300 ton per hari,” tuturnya.
Gun Gun mengakui, penurunan memang tidak signifikan. Tapi, dengan tidak ada penambahan menurutnya sudah dinilai cukup baik.
Ia menyebut, meski secara volume total masih naik, namun terjadi penurunan cukup signifikan dari persentase trend kenaikan.
Pada 2019 dibanding tahun 2018 dari 16,87 persen turun menjadi 3,96 persen. Bahkan pada 2020 terjadi penurunan volume sampah 0,47 persen dari 2019.
Gun Gun berharap, semoga program Kang Pisman bisa semakin berkembang. Terlebih sekarang ditunjang dengan sampah ditukar menjadi emas.
“Jadi masyakarat yang menukar sampah senilai Rp40 ribu, bisa menukarkan dengan emas seberat 0,025 gram,” tuturnya.
Senada, Walikota Bandung, Oded M. Danial menyampaikan harapannya agar program tukar sampah dengan emas ini bisa menjadi stimulus warga Kota Bandung untuk semakin peduli terhadap sampah.
“Lebih baik, sampah dikurangi dari rumah,” tutur nya.
Oded menegaskan, target Pemkot Bandung adalah zero waste pada 2025. Untuk itu Oded berharap semua pihak bisa membantu mewujudkannya.
“Pemkot Bandung sekarang mempunyai Satgas Kang Pisman, yang bertugas untuk menyosialisasoikan dan mengawal dan perkembangan program tersebut di tengah masyarakat,” pungkasnya.