Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra berkomitmen untuk menerbangkan kargo satu kali dalam sepekan. “Kami berharap Jabar atau Kertajati ini menjadi salah satu sumber perjalanan kargo terbesar setelah Jakarta,” ungkapnya.
Apalagi menurut Irfan, pesawat yang akan digunakan pun sangat besar dengan kapasitas angkut 7 ton. Kapasitas besar ini dapat mendorong pemulihan ekonomi melalui optimalisasi penerbangan kargo.
“Dengan kapasitas pesawat yang sangat besar kita bisa membawa komoditas yang lebih besar lagi. Sebagai contoh kami menerbangkan dari Manado ke Narita, Jepang itu 20 ton isinya hanya ikan tuna. Kemarin juga kami menerbangkan dari Padang ke Guangzhou 30 ton lebih isinya hanya manggis,” terangnya.
“Tentu saja kedepannya kita akan menjalankan umroh dari sini, dan kalau berjalan semuanya kita berharap destinasi wisata di Jabar juga bisa kita bantu juga,” tambah Irfan.
Dirktur Utama BIJB Salahhudin Rafi mengatakan BIJB telah memenuhi standar internasional untuk kapasitas terminal kargo. “Kapasitas terminal kargo dari BIJB masih 5.000 ton dan runaway-nya juga 3000 meter.Jadi penerbangan kargo tidak mengalami kendala sudah memenuhi standar internasional,” katanya.
BIJB menurut Salahudin menjadi penyangga Metropolitan Rebana karena ada aerocity yang akan membangun juga mengoneksikan Pelabuhan Patimban di Subang dengan Sumedang dan kawasan ciayumajakuning.
“Sehingga BIJB Kertajati menjadi penyangga logistiknya Jabar di wilayah utara,” tutupnya.