POJOKBANDUNG.com, SUBANG – Sungai Cipunagara di Subang, kembali meluap setelah hujan pada Sabtu malam (20/2/2021) hingga Minggu dini hari (21/2/2021).Warga sempat panik ketakutan dengan ancaman banjir susulan yang ke tiga kalinya. Mereka pun mengungsi ke tempat lebih aman.
Berdasarkan informasi, meluapnya Sungai Cipungara tak hanya imbas dari curah hujan tinggi, jebolnya tanggul sungai di desa Bongas, sekira pukul 21.00 WIB luapan air sungai itu telah menggenangi pemukiman warga desa Bongas desa Mulyasari, kecamatan Pamanukan hingga lutut orang dewasa.
Di Kecamatan Pamanukan ribuan warga panik dan ketakutan saat sungai Cipunagara meluap lagi. Mereka pun berbondong bondong menyelamatkan diri dan barang berharga ke tempat lebih aman.Mereka memilih kembali ke posko posko pengungsian, yakni di Masjid- Al Mukhlisin, GOR Pamanukan termasuk di bawah jembatan Fly Over Pamanukan.
Mamat (40) warga desa Mulyasari menuturkan, air sungai Cipunagara meluap setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan sedang hampir selama 12 jam.” Ini luapan yang ke tiga kalinya. Tapi gak setinggi lupan yang pertama, hanya jalan jalan desa dan sebagian perkampungan dan rumah warga,” terang Mamat.
Lanjut Mamat, kebanyakan warga Desa Mulyasari lebih memilih mengungsi dibawah flyover Pamanukan dibanding mengungsi ke Posko pengungsian. “Alasannya,karena lebih dekat ke rumah, kalo ke Posko agak jauh,” ucapnya.
Pengungsi lainnya Mila (27) mengatakan untuk kebutuhan makan sudah tercukupi dengan baik.Namun, para pengungsi masih membutuhkan tikar, popok, dan makanan bayi. Belum ada ( popok) kalau makanan sudah, ” katanya.
Dari pantaun Minggu (21/2/2021) petugas gabungan dari TNI, Polri dan BPBD sempat melakukan evakuasi kepala keluarga karena rumahnya berada di titik paling rawan diterjang banjir.
Ketua Tagana Subang Jajang Muhaimin, menyebut banjir susulan yang ketiga kali ini merendam 8 Kecamatan, meliputi Puskanagara, Legonkulon, Pamanukan, Sukaksari,Ciasem, Patokbeusi, Blanakan dan kecamatam Pusakajaya.
“Untuk jumlah pengungsi, sampai hari ini tercatat sekitar 2500 jiwa, termasuk yang mengungsi di bawah jembatan fly over. Dan petugas dapur umum hingga kini masih menyiagakan dapur umum dan posko relawan untuk mengantisipasi adanya gelombang pengungsi, meski hari ini, hari terakhir tanggap darurat bencana banjir di Subang,” pungkasnya. (anr/b)