POJOKBANDUNG.com, BANDUNG BARAT – Berangkat dari kepedulian terhadap sesama, dua sahabat menggalang dana dalam bentuk nasi bungkus. Uniknya, penggalangan dilakukan setiap Jum’at dan digelar di sejumlah tempat di Bandung Raya. Salah satunya adalah TPA Sarimukti, Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat.
Adalah, Irfan Syamsoe dan TJ yang menginisiasi kegiatan tersebut. Dalam tajuk ‘Jumaah Barokah’ atau Jumat Berkah, Irfan bersama 15 relawan membagikan nasi bungkus kepada masyarakat sekitar di TPA Sarimukti.
Kegiatan yang dilakukan sejak Desember 2020 ini berhasil mengumpulkan donatur yang datang dari berbagai daerah. Irfan menuturkan, mulanya kegiatan ini ingin dilakukan di Kota Bandung, namun karena sudah banyak terjamah, dia akhirnya mencari alternatif tempat lain.
TPA Sarimukti dipilihnya karena kondisi masyarakat sekitar yang memprihatinkan. “Di sana ada keluarga, tinggal istri beserta anaknya tapi sekitarnya tempat pembuangan sampah. Kondisi tempat tinggalnya pun sangat tidak layak,” kata Irfan dihubungi, Minggu (21/2/2021).
Setelah dilakukan penelusuran, Irfan beserta teman-temannya kemudian menggalang dana untuk pemberian nasi bungkus. Terkumpul hampir 500 boks yang dibagikan kepada ratusan masyarakat sekitar.
“Donasi dalam bentuk uang, awalnya ke teman-teman kemudian jadinya menyebar. Kemudian kita jadikan satu menjadi nasi bungkus yang dibeli budgetnya Rp15 ribu, terus kita antarkan ke lokasi,” jelasnya.
Irfan menambahkan, kegiatan Jumaah Barokah sudah berlangsung empat kali. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja ‘Selangkah Berbagi’ yang dibuat oleh ‘Selangkah di Australia’. Ini merupakan organisasi kepemudaan yang bermukim di Melbourne, Australia.
Organisasi ini kerap melakukan penggalangan dana kepada masyarakat yang membutuhkan. Barang-barang pribadi, seperti baju, celana, dan sepatu diberikan melalui Selangkah di Australia. Tidak jarang, mereka juga membagikan barang-barang tersebut ke Indonesia dan dikirim ke yayasan-yayasan.
Menurut Irfan, kegiatan Jumaah Barokah akan menjadi program jangka panjang dengan target yang lebih luas. Perihal tempat makan yang dipakai untuk nasi bungkus, Irfan dan kawan-kawan sudah memakai tempat makan daur ulang.
“Kita punya prinsip yakni kasih makan dengan kondisi sangat layak sehingga tidak asal. Kemasannya pun yang sudah eco friendly. Masa kasih untuk masyarakat sekitar TPA tapi masih pakai gabus,” tandasnya.
