Akses Jalan Desa Batulawang Terisolir

BENCANA: Bencana longsor dan pergerakan tanah yang terjadi di Kedusunan 04 Desa Batulawang, kecamatan Cipanas beberapa waktu lalu. (foto: DOK/ RADAR CIANJUR)

BENCANA: Bencana longsor dan pergerakan tanah yang terjadi di Kedusunan 04 Desa Batulawang, kecamatan Cipanas beberapa waktu lalu. (foto: DOK/ RADAR CIANJUR)

POJOKBANDUNG.com, CIANJUR – Pasca bencana longsor dan pergerakan tanah yang terjadi di Kedusunan 04 Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur sepekan lebih, akses jalan masih belum bisa dilewati kendaraan roda empat maupun motor.

Koordinator Desa (Kordes) Retana Desa Batulawang, Risman Munandar (25) mengatakan, di wilayah Kedusunan 04 Desa Batulawang telah terjadi dua bencana sekaligus, yaitu tebing setinggi 100 meter yang mengalami longsor dan bencana pergerakan tanah yang menyebabkan jalan serta rumah warga retak dan terancam amblas.

“Jadi menurut informasi dari masyarakat setempat, hari ini telah dilakukan gotong royong memperbaiki jalan dengan alat seadanya. Termasuk kendaraan roda dua hari ini memang bisa melintas, namun itu pun dengan kondisi memaksakan,” tutur Risman saat dikonfirmasi radarcianjur.com, Selasa (16/2/2021).

Namun kendati begitu, menurut mantan ketua PPS Desa Batulawang itu pun, warga yang akan melintas pun masih cukup rawan. Karena jika terus dipaksakan, khawatir akses jalan akan semakin buruk.

“Masih rawan kang kalaupun sekarang jalan yang menghubungkan beberapa kampung itu bisa dilewati,” ujarnya.

Termasuk, mengenai warga yang terdampak karena retakan dan pergerakan tanah di sekitar rumah pun masih belum ada relokasi, karena memang kemungkinan adanya pertimbangan.

“Mungkin karena pertimbangan warga khususnya yang terdampak, jadi mereka masih belum pindah sementara ke daerah yang lebih aman,” katanya.

Sebelumnya, Risman mengungkapkan, bencana longsor itu terjadi di Kampung Tanjakan RT 01/RW 10 sekitar pukul 03.00 Wib. Sementara pergerakan tanah itu, terjadi di Kampung Sindanglangu RT 11/RW 11 dan Kampung Tajur RT 04/RW 12, pada Minggu (7/2/2021) sekitar jam 11.00 Wib, yang disertai pergerakan tanah susulan terjadi Senin (8/2/2021) sekitar pukul 15.00 Wib.

“Akibat longsor tersebut, jalan menuju kebun warga dan rumah warga terputus, hingga mengakibatkan pergerkan tanah empat rumah warga terancam terbawa pergerakan tanah. Bahkan satu rumah di antaranya dikosongkan karena mengalami kondisi parah dan tiga lainnya masih ditempati karena tidak terlalu parah,” paparnya.

(dan)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …