POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – PT Bio Farma (Persero) menyampaikan bahwa vaksin buatannya telah mendapatkan emergency use authorization (EUA). Vaksin tersebut menggunakan bahan baku atau bulk dari Sinovac, Tiongkok.
“EUA untuk vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma bisa disetujui dan mendapatkan emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Republik Indonesia,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers virtual, kemarin Selasa (16/2).
Ia menjabarkan, meskipun vaksin Covid-19 buatan dalam negeri sama dengan vaksin Sinovac, namun vaksin tersebut telah diuji prosesnya lewat sejumlah tahapan. Penny menyebut, pengujian evaluasi khusus dibutuhkan dalam pemberian EUA yang terpisah karena adanya perbedaan tempat produksi dan perbedaan kemasan. Menurutnya vaksin ini lebih efektif dan efisien.
“Sebelumnya adalah single dose sekarang menjadi multiple dose. Ini tentunya lebih efisien, lebih efektif,” jelasnya.
Selanjutnya, sesuai peraturan yang sudah diwajibkan internasional dan di Indonesia sendiri terkait dengan EUA ini, perlu diregistrasikan kembali sebelum mendapatkan persetujuan penggunaan.
Sementara, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan, pihaknya akan mendistribusikan sebanyak 7,5 juta dosis pada bulan ini. Target tersebut sesuai jadwal yang telah disepakati oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
“Untuk bulan Februari ini akan ada sekitar 7,5 juta dosis vaksin yang akan segera didistribusikan,” ungkapnya.
Adapun distribusi tersebut dilakukan dalam rangka melakukan vaksinasi kepada masyarakat Indonesia sebagai bagian dari tahap kedua program vaksinasi. “Kita bisa mempercepat program vaksinasi yang sudah dimulai dari tahap pertama dengan segmen tenaga kesehatan, yang waktu itu kita masih menggunakan vaksin impor langsung dari Sinovac,” pungkasnya.