POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Raharja hanya baru bisa melayani 11,7 persen dari jumlah keseluruhan penduduk. Seharusnya, perusahaan plat merah itu bisa mengcover 30 persen dari jumlah penduduk.
“Jadi masih cukup jauh. Untuk itulah rencananya mengembangkan IPAM Sadu Soreang dan Sinumbra,” kata Rudi usai peresmian IPAM Sadu Soreang, Senin (8/2/2020).
Didirikan diatas lahan dua hektar, Instalasi Pengelolaan Air Minum (IPAM) Sadu Soreang bisa mengalirkan air bersih hingga kapasitas 200 liter per detik. IPAM Sadu ini berfungsi untuk mengolah air baku menjadi air bersih. Air baku itu berasal dari SPAM Gambung Kecamatan Pasirjambu, yang memiliki panjang kurang lebih 35 kilometer itu. Seharusnya, dengan kapasitas sebesar itu, bisa menampung hingga 20 ribu pelanggan.
“Karena belum selesai seluruhnya, kita baru bisa mengcover masyarakat Soreang, Katapang dan Margahayu, kira-kira ada sekitar 8.700 an pelanggan. Pengelolaan air bersih Sadu ini mendongkrak kami sebagai PDAM kelas satu di Indonesia dengan jumlah pelanggan di atas 100 ribu,” tutur Rudi.
Perumda Tirta Raharja sendiri memiliki 105.800 pelanggan yang tersebar di wilayah Kabupaten Bandung, Kota Bandung hingga Kabupaten Bandung Barat.
“Sedangkan pada 2021 ini, Perumda Tirta Raharja menargetkan penambahan sebanyak 130.000 pelanggan,” jelas Rudi.
Selain itu, lanjut Rudi, ada dua rencana bisnis (bisnis plan) kedepan yang akan dijalankan oleh perusahaan plat merah itu. Pertama, pengembangan pengolahan air bersih Sadu akan ada pembangunan instalasi lagi. Kemudian, mendukung kerjasama pemerintah dengan dunia usaha untuk pembangunan pengelolaan air baku dari Situ Nyonya diatas Ciwidey. Potensi dari Situ Nyonya itu sekitar 4.000 liter perdetik.
“Untuk Situ Nyonya memang harus menggandeng dunia usaha karena nilai investasinya besar sekitar Rp1,7 triliun. Sehingga Pemprov Jabar mengarahkan untuk dikerjasamakan dengan dunia usaha. Nantinya kita membeli air bersih dari mereka dan menyalurkan kepada pelanggan,” pungkas Rudi.