Walikota Bandung Usul Libur Imlek Ditiadakan

RAPAT: Walikota Bandung, Oded M Danial mengikuti rapat secara virtual.

(foto : IST )

RAPAT: Walikota Bandung, Oded M Danial mengikuti rapat secara virtual. (foto : IST )

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Walikota Bandung, Oded M Danial mengusulkan libur Imlek yang jatuh pada 12 Februari ditiadakan.

Pasalnya, Imlek yang jatuh pada Jumat akan menjadi libur akhir pekan yang panjang dan kemungkinan banyak warga pergi berwisata.

“Bisa jadi nanti salah satu penyebab melonjaknya kasus penyebaran Covid-19,” ucap Oded.

Oded mengungkapkan, sebenarnnya usulan itu bukan datang dari Walikota Bandung melainkan hampir semua pemimpin daerah di Indonesia, baik itu di tingkat kabupaten atau kota juga dari para gubernur.

“Usulan itu mengemuka saat rapat koordinasi nasional penegakan disiplin protokol kesehatan dan penanganan Covid-19 secara virtual pada Minggu (31/1/2021) lalu,” jelasnya.

Menurut Oded para kepala daerah berharap pemerintah pusat bisa menghapuskan kebijakan libur Imlek tahun ini mengingat, libur imlek ini jatuh pada Jumat, yang artinya akan menjadi salah satu libur akhir pekan yang panjang.

Padahal, melonjaknya angka penyebaran Covid di Kota Bandung dan saya rasa di derah lain juga, salah satunya disebabkan libur akhir pekan pada libur Natal 2020 dan libur tahun baru 2021,” terangnya.

Oded berharap, dengan adanya penghapusan libur Imlek dinilai bisa meredam euphoria warga untuk liburan yang pada gilirannya, diharapkan bisa menekan penyebaran Covid-19.

“Kami berharap pemerintah pusat akan mendengar permintaan kami. Tapi kalua dilihat dari ekspresi dan gesturya, sepertinya Presiden Jokowi setuju dengan masukan kami, ” kata Oded.

Di sisi lain, Oded mengaku yakin tidak akan ada penolakan dari para etnis tionghoa.

“Saya yakin, mereka sadar in ikan kondisinya memang sedang seperti ini. Akan lebih baik jika untuk
sementara libur Imlek ditiadakan,” tegasnsya.

Namun, jikan permintaan ini ditolak oleh pemerintah pusat, Pemkot Bandung akan melakukan pengetatan aktifitas masyarat.

“Ya kita lebih ketat saja dalam menerapkan aturan dan sanksi. Agar masyarakat lebih tat aturan,” tuturnya.

Pada kesempatan ini Oded kembali mengingatkan warga Kota Bandung agar tetap waspada terhadap bahaya virus Covid-19. Tidak lupa untuk menerapkan protokol kesehatan dan tetap menerapkan 3M plus 1T.

“Covid-19 masih belum pergi, kita tetap harus waspada,” tandasnya.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kota Bandung dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Erick Darmadjaya mengtakan jika secara pribadi, dirinya tidak keberatan dengan penghapusan libur pada Imlek tahun ini.

“Ya memang, dengan adanya hari libur otomatis orang-orang akan merencanakan liburan, sehingga kita khawatirkan akan ada klaster baru,” katanya.

Meskipun sebenarnya, jika diliburkan juga kemungkinan untuk berkumpulnya sedikit, karena ada PSBB dan menurut Erick kemungkinan besar para etnis tionghoa tidak akan akan pergi ke vihara.

“Paling hanya menyampaikan selamat lewat whatsapp, atau hanya kumpul keluarga inti saja,” jelasnya.

Hanya sja, jika melihat secara ke-etnisan, bukan tidak mungkin akan ada yang menpertanyakan kenapa pas perayaan Imlek harus dihingkan hari liburnya.
Meski demikian, Erick yakin tidak akan ada pertentangan dengan perubahan ini.

“Terutama jika hal ini sudah ditentukan oleh pemerintah pusat. Pasti sebelumnya sudah dilakukan pertimbangan, sebelum mengambil keputusan ini,” pungkasnya.

(mur)

loading...

Feeds