POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Dari total 6.248 tenaga kesehatan yang sudah terdaftar di Kemenkes atau kurang lebih ada 7.806 tenaga kesehatan yang terdaftar di Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SI-SDMK), hanya baru ada 2.601 tenaga kesehatan di Kabupaten Bandung yang telah menjalani vaksinasi Covid 19.
Oleh karena itu, masih ada ribuan tenaga kesehatan yang belum melakukan vaksinasi.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Grace Mediana, dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut ada beberapa hambatan sehingga vaksinasi harus tertunda. Diantaranya adalah karena hasil screening tenaga kesehatan yang tidak selalu baik, dan ada juga tenaga kesehatan yang pernah terpapar covid-19 sehingga tidak bisa diberikan vaksinasi.
“Kita sambil berjalan, kalau yang tidak bisa atau tertunda nanti kemungkinan diulang kembali. Nanti kalau dari screeningnya lolos, ya bisa dilakukan kembali. Ditunda pada saat itu, mungkin karena kesehatannya sedang tidak baik,” ujar Grace di sela persemian RSUD Otto Iskandar Dinata di Soreang, Kamis (28/1).
Kategori tidak lulus screening awal pra vaksinasi, menurut Grace rata-rata yang tensi darahnya tinggi. Standarnya adalah tidak boleh lebih dari 140/90.
“Kalau yang lebih dari itu ditunda dulu, walaupun sudah ada fase istirahat dulu,” jelas Grace.
Setiap tenaga kesehatan menurut Grace akan disuntik vaksin sebanyak dua kali. Untuk tahap pertama kami sudah menerima 7.560 dosis vaksin, dan tahap kedua menerima kembali 7.560 vaksin.
“Hari ini adalah vaksin yang kedua. Pada launching pertama tanggal 14 Januari, ada tiga orang yang menerima vaksin, yaitu Danlanud Sulaiman, Kepala Bappeda, dan unsur dari pengurus Ikatan Bidan Indonesia. Selanjutnya pada tanggal 1 Februari 2021 akan ada lima orang lagi yang akan di vaksin. Jadi, dari sepuluh orang pertama yang divaksin, totalnya ada delapan orang yang lulus vaksin tahap satu dan dua,” papar Grace.
Dengan adanya vaksin ini diharapkan bisa memberikan antibodi terhadap Covid-19. Dengan demikian, tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan memiliki suatu kekuatan imun.
“Semoga tidak terpapar, karena kalau tenaga kesehatan terpapar siapa nanti yang menolong masyarakat,” sambungnya.
Untuk vaksinasi sendiri, Grace mengatakan pada fase pertama fokusnya terhadap tenaga kesehatan. Selanjutnya di fase kedua adalah pelayanan publik , TNI, Polri dan publik. Sementara untuk fase ketiga adalah masyarakat daerah resiko, kemudian masyarakat daerah yang rentan dan selanjutnya adalah sisa masyarakat yang harus mendapatkan vaksin.
“Untuk Kabupaten Bandung masyarakat yang terdaftar di kemenkes kurang lebih 2.414.600,” pungkas Grace.