Wow! Kemendikbud Beri Bocoran Soal AN?

POJOKBANDUNG.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan contoh soal Asesmen Nasional (AN) akan dilaksanakan pada September 2021. Adapun, penilaian AN itu dilihat dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter.

Kepala Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kemendikbud Asrijanty menjelaskan, dalam AKM diukur kemampuan literasi dan numerasi siswa. Soal yang diberikan untuk mengukur cara berpikir siswa.

“Untuk contoh soal, ini literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis tapi sebenarnya kita mengukur bagaimana menggunakan, bagaimana menyelesaikan. Jadi di situ ada proses berpikir kritis, yang kita sebut berpikir tingkat tinggi, jadi itu yang menjadi fokus kita dalam AN,” ujar dia dalam diskusi daring Kupas Tuntas Asesmen Nasional, Selasa (26/1).

Kemudian, soal yang berkaitan dengan karakter siswa, nantinya akan ada enam aspek penting. Pengukuran ini dapat menunjukkan bahwa siswa merupakan orang yang produktif.

“Bagaimana mengaplikasikan dirinya dalam kehidupan di masyarakat. Kita memahami bahwa beriman, bertaqwa sangat penting, bernalar kritis tidak hanya mempengaruhi bagaimana hal-hal akademis. Tapi bernalar kritsi juga diterapkan dalam kegiatan sehari-hari, misalnya tidak mudah menerima informasi yang belum jelas kredibilitasnya,” tuturnya

Jadi ketika hasil AN muncul, maka hal itu dapat menjadi potret mutu pendidikan suatu sekolah. Dari hasil itu, sekolah diminta untuk menjadi bahan evaluasi pengembangan kualitas pendidikan di masa mendatang.

Dengan begitu, siswa Indonesia dapat lebih siap menghadapi masa depan. Apalagi jika mengingat tuntutan dunia kerja yang semakin berat.

“Ini kalau kita kaitkan dengan kebutuhan dunia kerja, menurut saya, adalah skill yang diperlukan. Lebih kepada kemampuan berpikir, kreatifitas, dan kemudian juga ada penggunaan teknologi itu juga diperlukan. Tidak cukup hanya menguasai konten, tapi juga skill artinya generic skill juga penting,” tutup dia.

“Bagaimana mengaplikasikan dirinya dalam kehidupan di masyarakat. Kita memahami bahwa beriman, bertaqwa sangat penting, bernalar kritis tidak hanya mempengaruhi bagaimana hal-hal akademis. Tapi bernalar kritsi juga diterapkan dalam kegiatan sehari-hari, misalnya tidak mudah menerima informasi yang belum jelas kredibilitasnya,” tuturnya

Jadi ketika hasil AN muncul, maka hal itu dapat menjadi potret mutu pendidikan suatu sekolah. Dari hasil itu, sekolah diminta untuk menjadi bahan evaluasi pengembangan kualitas pendidikan di masa mendatang.

Dengan begitu, siswa Indonesia dapat lebih siap menghadapi masa depan. Apalagi jika mengingat tuntutan dunia kerja yang semakin berat.

“Ini kalau kita kaitkan dengan kebutuhan dunia kerja, menurut saya, adalah skill yang diperlukan. Lebih kepada kemampuan berpikir, kreatifitas, dan kemudian juga ada penggunaan teknologi itu juga diperlukan. Tidak cukup hanya menguasai konten, tapi juga skill artinya generic skill juga penting,” tutup dia.

(jpg)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …