Begini Rencana Pengembangan Objek Wisata Curug Tilu

WISATA: Wisatawan tengah mengambil foto di salah satu spot di objek wisata Curug Tilu di Desa Patengan Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung. (Fikriya Zulfah/Radar Bandung)

WISATA: Wisatawan tengah mengambil foto di salah satu spot di objek wisata Curug Tilu di Desa Patengan Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung. (Fikriya Zulfah/Radar Bandung)

POJOKBANDUNG.com, RANCABALI – Meski pandemi Covid-19, pengembangan objek wisata di Kabupaten Bandung jalan terus. Salah satunya objek wisata Curug Tilu yang berada di Desa Patengan, Rancabali Kabupaten Bandung.

Pengembangan Curug Tilu ini atas kerjasama antara PTPN VIII melalui Pusat Koperasi Karyawan (Puskopkar) dengan pihak swasta yaitu PT. Duta Persada Buana.

Direktur PT. Duta Persada Buana, Gegen Subagja mengatakan semua pengerjaan sudah terlebih dahulu mendapat izin pemerintah. “Kami mediasi dengan Muspika, mereka mendukung,” akunya.

Untuk pengembangan objek wisata Curug Tilu terbagi dalam tiga tahap. Pertama pengembangan parkir dan curug. Kedua pengembangan Situ Lembang beserta dengan camping groundnya dan juga arena permainan anak.

Kemudian tahap ketiga penambahan-penambahan sarana objek wisata.

Meski masih melakukan pembangunan, Gegen mengungkapkan sudah ada wisatawan yang datang. Pihaknya mematok biaya tiket Rp10 ribu/orang.

General Manager Lapangan PT Duta Persada Buana, Trisna menambahkan pengembangan objek wisata Curug Tilu bisa memberikan kesempatan bagi warga sekitar untuk membuka usaha.

Baca Juga: Objek Wisata Orchid Forest Cikole Lembang Sambut Era New Normal

Jadi UMKM warga setempat akan diutamakan agar bisa beroperasi disekitar tempat wisata.

“UMKM sekitar Rancabali bahkan Pasirjambu, Ciwidey Rancabali (Pacira) bisa nanti usaha, dengan sistem sharing dengan pihak perusahaan. Jadi kita mewadahi UMKM yang ada,” tutur Trisna.

Dalam proses pembangunan pengembangan wahana wisata, juga akan melibatkan masyarakat setempat agar bisa menyerap tenaga kerja lokal. Karena itu, selama pembangunan tetap buka agar para UMKM yang sudah ada tetap bisa berjualan.

Salah seorang perwakilan Puskopkar PTPN Vlll, Ade Yuyu Rahayu mengaku semua izin pengelolaan tempat sudah keluar dengan total area 3,5 hektare yang selanjutnya akan PT. Duta Persada Buana kembangkan.

Kerjasama tersebut, menggunakan sistem Memorandum of Understanding (MoU) yang sistem operasionalnya adalah bagi hasil.

“Pihak Puskopkar sendiri sudah membongkar sekitar 0,9 hektare lahan kebun teh untuk jadi lahan parkir, mushola, dan sarana prasarana penunjang lain. Lahan kebun teh yang dibongkar tersebut merupakan lahan yang tanaman tehnya sudah tidak produktif lagi ,” ungkap Ade.

(fik)

loading...

Feeds