POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyebut vaksinasi Covid-19 sinovac ditargetkan berlangsung mulai minggu ketiga bulan Januari 2021 di Jabar.
Ridwan Kamil menyebut sejauh ini masih terus menyiapkan jumlah jatah dosis hingga fasilitas kesehatan untuk melakukan penyuntikan vaksin Covid-19.
Ia kembali menjelaskan, dua kategori vaksin yang akan Indonesia gunakan, vaksin Sinovac yang masih dalam tahap uji klinis dan sejumlah vaksin lain yang pemerintah pusat beli dari luar negeri.
“Jabar sudah ada 1.000-an lebih puskesmas yang sudah siap dan dilatih (untuk vaksinasi), 90-an rumah sakit daerah dan swasta yang sudah siap dilatih,” kata Emil, sapaannya, Senin (4/1).
“(Vaksin) yang saya jadi relawan itu masih Maret produksi dan keputusannya. Yang (impor ini ditujukan) terbatas, mayoritas hanya untuk tenaga medis dan profesi terdepan dalam menghadapi Covid-19,” timpalnya.
Distribusi vaksin, masih berjalan ke berbagai daerah di Indonesia. Namun, Emil belum menerima laporan lanjutan terkait proses tersebut.
Hanya saja, jika berbicara target yang Presiden Joko Widodo tetapkan, Emil menegaskan, penyuntikan pertama akan berlangsung pada minggu ketiga Januari ini.
“Itu penyuntikan (vaksin) pertama oleh presiden. Dari 4 (Januari) sampai 20-an itu masih ada dua minggu lebih menyiapkan prosedur dan lain-lain,” katanya.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Jabar, Daud Ahmad menyampaikan, Jabar akan mendapat jatah vaksin Covid-19 Sinovac 38 ribu dosis dari distribusi tahap I pemerintah pusat.
Diketahui, pemerintah pusat telah membeli 1,2 juta dosis vaksin tersebut. Proses pelepasan vaksin sudah Kementerian Kesehatan lakukan Minggu (3/1) lalu.
Jadwalnya, vaksin akan Dinas Kesehatan Jabar terima, Selasa (5/1). Daud menegaskan, untuk tahap pertama, vaksin untuk tenaga kesehatan.
“Vaksin tahap pertama rencananya Dinas Kesehatan Jawa Barat terima Selasa (5/1) besok, kurang lebih 38 ribu dosis untuk tenaga kesehatan,” katanya.
Daud melanjutkan, pada tahap II Jabar akan mendapatkan 58.680 dosis vaksin Covid-19. Terkait tanggal pengiriman dosis vaksin tahap II masih menunggu kepastian pemerintah pusat.
Daud mengatakan, semua mekanisme distribusi akan Dinas Kesehatan Jabar lakukan.
Vaksin kemudian akan disalurkan ke pihak Dinas Kesehatan kabupaten dan kota, lalu puskesmas dan rumah sakit.
Dalam hal ini, kata Daud, peran Satgas bersifat sebagai pendamping. Divisi logistik, misalnya, akan menyiapkan gudang penyimpanan dan membantu mempersiapkan distribusi ke daerah-daerah.
“Peran Satgas hanya membantu karena distribusi vaksin yang membagikan Kemenkes,” pungkasnya.
(muh)