POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Ruang isolasi pasien Covid-19 pada tiga RSUD rujukan KBB (Kab. Bandung Barat) terisi penuh.
Ketiga rumah sakit tersebut yakni RSUD Lembang, Cikalong Wetan dan Cililin.
Meski demikian, hingga saat ini Pemkab Bandung Barat belum berencana untuk menambah bed kapasitas untuk ruangan isolasi pada tiga rumah sakit tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) KBB, Asep Sodikin menjelaskan, sejauh ini pihaknya telah mengimbau masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala klinis untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Sesuai Permenkes, pemerintah daerah tidak lagi menyediakan kembali ruangan isolasi bagi pasien terkonfirmasi positif tanpa gejala (OTG). Artinya, melakukan isolasi mandiri di rumah,” katanya kepada Pojokbandung, Rabu (25/11).
Asep menyebut, sejauh ini Pemkab Bandung Barat akan memaksimalkan ruangan isolasi bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang tersebar pada tiga RSUD rujukan Covid-19 itu khususnya dengan gejala klinis.
“Untuk sementara kan kita sudah menyediakan pada tiga rumah sakit itu, kita sudah menyediakan data waiting list. Tiga RSUD tersebut merupakan rujukan terakhir bagi pasien bergejala klinis. Tapi sebagian warga KBB tidak mau dirujuk ke RS rujukan luar KBB,” imbuhnya.
Ia menegaskan, pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak perlu khawatir dengan perawatan yang didapatkan dari RS rujukan di luar Kab. Bandung Barat.
Terlebih saat ini, setiap RS rujukan Covid-19 telah menggunakan sistem keluar masuk pasien terkonfimasi positif.
“Ada sistem rujukan nanti akan merujuk pasien tersebut mendapatkan perawatan RS mana. Termasuk perawatan bagi pasien dengan kategori hijau, kuning maupun merah,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Widjayanto mengaku, telah mengupayakan berbagai alternatif dalam mengantisipasi membludaknya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala klinis.
“Yang pertama kita saat ini tengah berkoordinasi dengan RSUD yang ada, terkait kemungkinan menambah kapasitas bed ruang perawatan. Termasuk apasaja yang harus disiapkan,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini lonjakan pasien Covid-19 memang terjadi hampir setiap wilayah di Indonesia. Oleh karena itu,fenomena penuhnya ruang perawatan bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 terjadi hampir merata.
“Kemungkinan kedua yakni mengoperasikan kembali ruangan isolasi Aula Masjid ash-Shiddiq tapi kita akan berkoordinasi terkait pertimbangan harus melakukan seperti apa,” ungkapnya.
Ia menegaskan, saat ini pihaknya akan mengutamakan pasien yang benar-benar membutuhkan perawatan intensif lantaran gejala klinis yang diakibatkan virus Covid-19 tersebut perlu penanganan segera.
“Kita akan lebih selektif terhadap pasien yang akan dirawat. Mana yang lebih urgen. Artinya kita akan menerapkan skala prioritas,” tandasnya.
(kro)