Ratusan Santri Kab. Bandung Positif Covid 19, Semoga Lekas Sembuh

ILUSTRASI : Ilustrasi suasana di pondok pesantren

ILUSTRASI : Ilustrasi suasana di pondok pesantren

POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Sebanyak 104 orang yang berada di dua pondok pesantren yang ada di Kabupaten Bandung, terkonfirmasi positif Covid 19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Grace Mediana Purnami mengatakan pondok pesantren merupakan salah satu tempat yang menjadi fokus Dinas Kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan Covid 19. Karena di pondok pesantren, kata Grace, banyak kerumunan dan banyak aktivitas yang dilakukan di satu ruangan, dalam waktu yang cukup lama.

“Kami sudah melakukan (pemeriksaan) di 12 pondok pesantren. Hasilnya, sepuluh pondok pesantren, tidak ada yang positif. Namun, dua pondok pesantren ada yang terkonfirmasi positif. Total jumlah yang sudah kami konfirmasi positif itu ada 104, dari dua pondok pesantren,” ujar Grace saat ditemui diruang kerjanya, Soreang, beberapa waktu yang lalu.

Setelah menyampaikan informasi mengenai adanya penghuni pondok pesantren yang terkonfirmasi positif Covid 19, kata Grace, pengelola dari dua pondok pesantren itu bersikap kooperatif dan mau bekerja untuk penanganan kasus ini. Yang terkonfirmasi positif Covid 19 melakukan isolasi mandiri, dengan terus dipantau dan diawasi oleh petugas Dinas Kesehatan dilapangan dan juga petugas puskesmas yang berada didekat pondok pesantren.

“Tentunya kami bersyukur, semoga ini menjadi contoh bagi pondok pesantren lain untuk dapat memperbolehkan kami melakukan testing tersebut. Karena ini juga salah satu upaya untuk percepatan memutus mata rantai Covid 19,” sambungnya.

Grace mengungkapkan pihaknya selalu melaksanakan test Covid 19 kepada pondok pesantren yang ada di Kabupaten Bandung. Katanya, memang ada yang terpapar dan ada yang tidak terpapar Covid 19. Terhadap pondok pesantren yang terkonfirmasi ada yang positif Covid 19, pihaknya melakukan langkah-langkah antisipasi. Pertama, ketika ada informasi mengenai keluhan bahwa beberapa santri kehilangan indra penciumannya, pihaknya akan menugaskan puskesmas untuk melakukan screening. Selanjutnya, jika setelah di screening ditemukan ada yang bergejala, maka pihaknya akan menindaklanjuti dengan melakukan test PCR Swab.

“Setelah itu, kami menemukan yang positif dan kami menginformasikan kepada pondok pesantren tersebut untuk melakukan isolasi mandiri terhadap santri yang positif tersebut. Karakter pondok pesanren yang terpapar adalah dengan jumlah santri yang cukup besar. Kalau jumlah santri yang tidak cukup besar, alhamdulillah sudah kami lakukan dan tidak kami temukan. Bukannya tidak boleh melakukan aktivitas, tapi tetap sejauh menjalankan protokol kesehatan, maka itu akan mengurai dampak keterpaparan dari Covid 19,” tutur Grace.

Grace mengungkapkan bahwa dalam melakukan penanganan kasus positif Covid 19 yaitu dengan 3T, testing, tracing dan treatment. Oleh karena itu, terkait dengan kasus positif Covid 19 di pondok pesantren, pihaknya sudah melakukan tracing yaitu test swab bagi pihak yang kontak erat dengan yang terkonfirmasi positif Covid 19

“Kita berharap mudah-mudahan yang kontak erat tersebut, tidak ada yang positif. Jika ada yang positif, tetap akan kita tangani dan kita edukasi untuk melakukan isolasi mandiri. Kemudian dalam melakukan isolasi mandiri ada pemantauan dari puskesmas dan tetap menjaga protokol kesehan, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” tutup Grace.

Kepala Seksi PD Pontren Kemenag Kabupaten Bandung, Asep Saefulloh mengatakan berdasarkan data, ada 412 pesantren yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Bandung. Katanya, 80 persen sudah melakukan pembelajaran secara tatap muka.

“Kami juga menyarankan bahwa di pesantren itu harus sesuai dengan protokol kesehatan, selalu koordinasi dengan dinas kesehatan dan satuan gugus tugas Covid 19 setempat. Jadi, kita edukasi ke mereka seperti itu,” ujar Asep saat dihubungi via telepon, Jumat (13/11).

Tidak semua santri di pondok pesantren berasal dari Kabupaten Bandung. Kata Asep, ada juga berasal dari luar Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, pihaknya menginstruksikan pimpinan pondok pesantren, agar santri yang berasal dari luar Kabupaten Bandung diwajibkan membawa hasil rapid tes, atau jika memungkinkan hasil swab tesnya.

“Begitu datang juga tidak langsung berbaur dengan santri yang sudah masuk. Dia karantina dulu di pesantren minimal selama 10 hari, apalagi yang dari wilayah yang zona merah hitam,” tuturnya.

Asep mengungkapkan dinas kesehatan selalu berkoordinasi dengan pihaknya terkait pelaksanaan test Covid 19 pesantren, yang diberikan secara gratis.

“Alhamdulillah sarananya memadai, seperti hand sanitizer, tempat cuci dan masker, ada bantuan. Himbauannya, jagalah protokol kesehatan, jangan lupa 3M,” pungkas Asep.

(fik)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …