POJOKBANDUNG.com, CIPARAY – Meski hanya makanan sederhana, Kicimpring bisa tembus ke pasar internasional. Kicimpring yang merupakan buatan warga Kadaleuman RW 21 Desa Pakutandang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung Jawa Barat itu, salah satunya dikirim ke negara sakura, Jepang.
Salah seorang perajin dan pelaku UMKM produk Kicimpring, Aep Rustandi mengaku sudah mengolah kicimpring sejak 20 tahun lamanya. Menurutnya, pembuatan Kicimpring ini merupakan turun temurun dari keluarga yang sudah dijalani selama puluhan tahun.
“Usaha ini merupakan andalan ekonomi keluarga,” ujar Aep di Ciparay beberapa waktu yang lalu.
Aep mengungkapkan bahwa tidak ada kendala dalam pemenuhan bahan baku Kicimpring. Hal tersebut dikarenakan stok dari makanan tradisional itu, cukup aman. Apalagi sumber bahan baku tersebut tidak berada di luar daerah.
“Untuk kebutuhan pemenuhan kebutuhan bahan baku berasal dari dua desa, yakni Desa Pakutandang dan Mekar laksana Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung,” sambung Aep.
Meskipun dalam memenuhi kebutuhan bahan baku Kicimpring tidak sulit. Namun, yang menjadi kendala adalah modal untuk membeli dan mendapatkan bahan baku Kicimpring itu. Oleh karena itu, Aep berharap pemerintah dapat membantu dalam pendanaan, agar produsen Kicimpring bisa memenuhi permintaan pasar.
“Untuk bahan baku sendiri stok aman, modal kurang nyaman,” jelas Aep.
Melihat ada produk asal Kabupaten Bandung bisa go internasional, Calon Bupati Bandung Nomor urut 1, Kurnia Agustina Naser mengapresiasi usaha Kicimpring ini.
“Saya salut atas perjuangan Aep dan warga lainnya, dimana pemasaran produknya sampai tembus keluar negeri. Ini patut kita contoh dan ditiru untuk pengembangan ekonomi kerakyatan,” ucap wanita yang akrab disapa Teh Nia.
Perihal pendanaan yang diinginkan oleh para pelaku UMKM, seperti UMKM Kicimpring ini, Teh Nia memastikan tak hanya akan membantu pendanaannya, tapi juga akan pengembangannya. Apalagi, lanjut Teh Nia, produk lokal ini pemasarannya sampai ke luar negeri.
“Usaha kecil dan menengah ini dapat menunjang ekonomi masyarakat. Khususnya, dalam pemenuhan kebutuhan pangan rakyat. Usaha ini bisa dikembangkan oleh warga lainnya. Para pelaku UMKM ini diharapkan dapat mempertahankan dan mengembangkan usaha berkelanjutan tersebut. Apalagi di tengah Pandemi covid 19, kebutuhan pangan diburu masyarakat,” pungkas Teh Nia.