POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – PT Jasa Sarana akan mengoptimalkan dana pembiayaan infastruktur sebagai kontribusi dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) usai mengikat kerjasama dengan Bank BJb terkait pembiayaan infrastruktur.
BUMD PT Jasa Sarana dan BJB resmi melakukan penandatanganan akad dukungan pembiayaan infrastruktur senilai Rp50 miliar.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, kerjasama Jasa Sarana dan BJB merupakan momen kebangkitan ekonomi Jabar.
Menurutnya dukungan Pemerintah Pusat terkait pemulihan ekonomi diwujudkan melalui inovasi pembiayaan pembangunan lewat dana PEN.
“Hari ini kita juga menyaksikan wujud sinergitas diantara BUMD Jawa Barat. Di era kami, BUMD Jabar bisa bangkit, tulang punggungnya berupa dukungan pembiayaan dari BJB,” kata Ridwan Kamil.
Menurutnya dana PEN yang digulirkan pemerintah Pusat lewat pinjaman daerah ke Pemprov Jabar dan Bjb setidaknya wajib meraih tiga hal penting yang manfaatnya dirasakan warga Jabar.
“Pertama, pinjaman yang dapat memberikan manfaat berupa lapangan pekerjaan, manfaat bidang sosial dan ekonomi, pemulihan belanja Pemerintah, jadi api yang bisa menjaga api perekonomian Jawa Barat,” tuturnya.
Direktur Utama PT Jasa Sarana Hanif Mantiq mengatakan pihaknya lewat dukungan pembiayaan ini akan ikut mengoptimalisasi proses pemulihan ekonomi Jabar di masa pandemi COVID-19.
“Era pandemi COVID-19 menuntut Perseroan, agar dapat mengelola solusi dan alternatif pembangunan yang berfokus pada program percepatan pemulihan ekonomi secara tepat dan merata di Provinsi Jawa Barat khususnya pembangunan bidang infrastruktur,” kata Hanif.
Ke depannya, Jasa Sarana akan meningkatkan sinergitas bersama mitra-mitra strategisnya.
Terutama BUMD dan BUMN, untuk secara aktif membangun proyek prioritas di Provinsi Jawa Barat.
“PT bank BJB adalah mitra pembiayaan perbankan terbesar untuk PT Jasa Sarana Group. Sehingga kolaborasi ini merupakan wujud yang tepat bagi akselerasi Perseroan agar dapat tumbuh bersama serta mengembangkan value bisnis secara tepat,” tuturnya.
“PT Jasa Sarana senantiasa mengutamakan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance dalam menjalankan bisnisnya,” pungkasnya.
(*)