Tren Camping Saat Pandemi

Bincang : Sejumlah orang tengah berbincang di bawah tenda.

……..

Tren Camping Saat Pandemi

POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Salah satu aktivitas yang selalu menjadi pilihan masyarakat adalah berlibur. Banyak cara dilakukan oleh masyarakat untuk berlibur, salah satunya adalah camping, yang menjadi tren liburan saat pandemi Covid 19.

Kabid Promosi dan Ekraf Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Bandung, Vena Andriana mengatakan untuk saat ini, kunjungan tertinggi masih di daerah Ciwidey. Pihaknya akan membuat traffic baru. Sehingga, wisatawan tidak hanya berkunjung ke Ciwidey, tapi juga bisa berkunjung ke Pangalengan dan lokasi lainnya. Vena menambahkan Kemenpar sudah floating lima area. Nantinya destinasi wisata ada zonanya. Misalnya nemoditurism berada di wilayah Pasir Jambu, Ciwidey dan Rancabali, wisata alam atau agro ada di Pangalengan, destinasi digital itu ada di Bandung Utara.

“Yang sedang trending saat ini adalah wisata camping. Tapi, kita selalu mengingatkan kepada teman-teman di objek wisata, jika melebihi kapasitas, maka jangan diperkenankan masuk. Kan memang ga enak, camping tapi berdesak-desakan. Apalagi, camping itu kan butuh privasi, main gitar, bakar-bakaran. Biaya yang dikeluarkan untuk camping ini lebih murah. Makanya, camping sedang digandrungi sekarang,” ujar Vena di Kantor Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Bandung, Kamis (10/9).

Selain camping, masyarakat juga banyak memilih staycation atau tinggal di hotel. Kata Vena, di awal pandemi, salah hotel yang ada di Kabupaten Bandung malah kedatangan tamu.

“Mungkin karena bosan dirumah, jadi memilih tinggal di hotel,” sambungnya.

Vena melanjutkan, di masa pandemi Covid 19, sejumlah destinasi wisata, hotel dan restoran yang ada di Kabupaten Bandung telah kembali aktif. Berdasarkan catatan di lapangan, jumlah pengunjungnya pun sudah cukup signifikan, apalagi pada saat weekend.

“Okupansi hotel rata-rata di angka 80-100 persen. Ada beberapa destinasi wisata yang sudah full sampai Desember,” ujar Vena.

Kata Vena, Disparbud Kabupaten Bandung memiliki program Pay Now Stay Later. Jadi, wisatawan bisa melakukan booking terlebih dahulu. Tentunya, dengan harga yang lebih murah atau diskon.

“Pengunjung rata-rata dari area Bandung sampai Jakarta. Kalau dari daerah Jawa Tengah mah belum ada,” jelasnya.

Disparbud Kabupaten Bandung sebenarnya tidak melarang wisatawan dari manapun untuk berkunjung ke Kabupaten Bandung. Asalkan kondisi tubuhnya dalam keadaan sehat. Oleh karena itu, pihaknya selalu mengetatkan protokol kesehatan di seluruh objek wisata.

“Dari awal reopening kita betul-betul melaksanakan edukasi dan simulasi yang lebih detail,” jelasnya.

Terakhir, Vena mengungkapkan hingga saat ini belum ada objek wisata yang diberikan sanksi secara tertulis terkait protokol kesehatan. Tetapi, memang ada sejumlah objek wisata atau restoran yang mendapatkan teguran.

“Kadang Pak Kadis suka jadi mistery guest, misal datang ke restoran. Makan kemudian memberikan laporan ke saya,” pungkas Vena.

(fik)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …