POJOKBANDUNG.com – Seorang staf Restoran Hotel Le Eminence Hotel Puncak, Cianjur, GE (32) mengalami memar di bagian kepala belakangnya.
Itu setelah ia menerima bogem mentah usai mengingatkan salah seorang tamu hotel agar memakai masker.
GE menuturkan, saat itu ia melihat salah seorang tamu hotel saat akan mengambil sarapan tapi tak mengenakan masker. Lantaran sudah menjadi aturan dan sesuai protokol kesehatan, GE menegur tamu tersebut agar memakai masker.
“Makanya diberitahu untuk menggunakan masker, katanya tertinggal di kamar. Kami sudah tawarkan untuk dibawakan, tapi tamu tersebut tetap masuk ke resto tanpa masker,” ujar GE, Selasa (16/6/2020).
Tamu tersebut akhirnya tetap dilayani staf restoran. Sesaat kemudian, tamu dimaksud memanggil seseorang yang kemudian menghampirinya dan melayangkan bogem mentah kepada korban.
“Saya sempat menghindar tapi tetap kena pukulan di bagian belakang kepala. Habis dipukul saya juga dapat ancaman,” bebernya.
Berdasarkan daftar tamu hotel, tamu dimaksud merupakan rombongan anggota DPRD Jawa Barat berinisial RHD.
Hal itu dibenarkan Marketing and Communication Le Eminence Hotel Puncak Cianjur, Rizky Sutrisna.
Rizky menyebut, tamu tersebut menginap di lantai 15. Sedangkan peristiwa pemukulan terjadi pada Selasa (16/6) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
Akan tetapi, Rizky menyatakan bahwa pelaku pemukulan bukan RHD, melainkan sopirnya.
Rizky menyatakan, beberapa orang rombongan dimaksud saat itu memang tidak memakai masker.
“Untuk tamunya salah seorang anggota DPRD Jabar. Sedangkan yang memukul itu diduga sopir merangkap asisten anggota dewan tersebut,” ungkap Rizky.
Karena itu, pihaknya sangat menyayangkan pemukulan terhadap salah satu staf restoran yang sejatinya hanya menjalankan aturan dan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
“Ini lebih ke personal. Kalau untuk instansinya kita tidak pernah ada masalah. Kita welcome jika mereka menginap lagi di sini,” jelasnya.
“Semua karyawan sudah memenuhi SOP dan dengan sopan mengingatkan semua tamu hotel dengan tanpa pandang bulu. Apalagi kini kan semuanya harus sesuai dengan aturan protokol kesehatan,” sambungnya.
Rizki menyebut, adanya insiden tersebut, merupakan kasus pertama kali yang terjadi kepada karyawan hotel.
“Intinya kami dari management hotel telah melaporkan kejadian itu ke kepolisian. Termasuk masih menunggu juga jika ada itikad baik dari yang bersangkutan,” tuturnya.
“Tadi sudah datang ke Polsek Pacet, tapi baru secara lisan. Malam ini (tadi malam) akan buat laporan resminya,” katanya.
Dikonfirmasi, anggota DPRD Jabar Rahmad Hidayat Djati membenarkan bahwa dirinya ada di hotel itu saat peristiwa itu terjadi.
“Ya benar, saya di hotel itu,” ujarnya kepada PojokSatu.id, Selasa (16/6/2020) malam.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jabar ini menjelaskan, saat itu, dirinya menginap bersama beberapa orang sehabis keperluan keluarga.
“Habis ada acara keluarga Senin malam dan check out Selasa siangnya,” terang dia.
Terkait beredarnya video rekaman CCTV pemukulan, dirinya menegaskan bahwa itu bukan dirinya.
“Jika lihat saya, pasti hafal. Lihat jelas CCTV itu dan itu bukan saya. Saat kejadian saya berada jauh dari posisi front office,” paparnya.
Dirinya berharap, agar masyarakat mencerna dulu informasi yang beredar saat ini.
“Harus cek-ricek dulu, jelas dalam CCTV itu bukan saya,” tegasnya.
Ia menjelaskan, bahwa sejak Sabtu drinya melakukan kunjungan ke Cirebon, dilanjutkan ke Cianjur pada Senin malam.
“Ada kunjungan terkait kerja legislatif. Pas ke Cianjur memang ada agenda ke Cianjur dan ada acara keluarga,” jelasnya.
Rahmat juga menegaskan, tak mengerti atas informasi yang beredar dalam video CCTV di hotel tersebut.
“Aneh aja, kita masih banyak yang harus diurus dalam pandemi Covid-19 ini, ada aja orang yang menyudutkan demikian,” pungkas Rahmat.
(ruh/pojoksatu)