POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Panitia Kerja (Panja) percepatan pengananan COVID-19 DPRD KBB meminta Pemkab Bandung Barat mengoptimalkan ruang isolasi bagi pasien terkonfirmasi positif tes swab dengan maksimal.
Ketua Panja DPRD KBB, Bagja Setiawan menyebut, sejauh ini keberadaan (ruang isolasi) belum maksimal digunakan. Hal tersebut berdasarkan jumlah pasien yang sedikit dirawat di ruang isolasi milik Pemkab Bandung Barat.
“Bukan masalah terlambat saja, namun efektif atau tidak ruang isolasi yang beranggaran tinggi ini digunakan,”kata Bagja usai rapat evaluasi bersama Gugus Tugas Covid-19 KBB, Kamis (4/6/2020).
Ia menambahkan, masih banyak pasien reaktif COVID-19 di KBB yang melakukan isolasi mandiri. Padahal ruangan isolasi di KBB cukup banyak dan siap pergunakan.
“Info dari bupati (Aa Umbara) bahwa dari 27 ruangan isolasi baru 7 yang dipakai sedangkan pasien reaktif ini banyak yang isolasi mandiri di rumah,”katanya.
Bagja menilai, Gugus Tugas COVID-19 KBB belum melakukan langkah tegas terhadap pasien terkonfirmasi positif. Termasuk langkah ajakan agar pasien bersedia dirawat di ruang isolasi.
“Mereka (pasien) menolak untuk diisolasi di Masjid Ash-Shidiq sehingga mereka butuh pendekatan yang lebih tegas mau di isolasi,”katanya.
Ia mengimbau, gugus tugas untuk mengarahkan steakholder hingga menyentuh ke tingkat RT/RW. Hal tersebut dilakukan agar pasien terkonfirmasi positif COVID-19 bersedia diisolasi.
“Apalagi menjelang diberlakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), harus dipastikan angka pasien positif di KBB menurun,”pungkasnya.