Rapid Test Dinilai Kurang Efektif di Masa PSBB

POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan cepat memutus rantai penularan Corona Virus Disease (Covid-19) apabila dilakukan test menggunakan swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) yang akurasinya lebih tinggi dibandingkan rapid test atau test cepat.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini berharap penerapan opsi langsung swab test akan mempercepat penemuan orang yang terinfeksi. Jika harus menggunakan rapid test terlebih dulu, dikhawatirkan hasilnya malah akan melebihi masa PSBB, yaitu 14 hari.

“Yang kita inginkan adalah swab, jadi PCR real time yang kita inginkan karena akurasinya lebih tinggi dan akan lebih cepat kita penangananya,” ujar Listyarini.

Namun untuk mencari titik penularan itu, Dinkes Kota Cimahi menginginkan tes dilakukan menggunakan swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR), sebab akurasinya lebih tinggi dibandingkan rapid test atau test cepat.

“PSBB kita menggunkaan rapid, begitu positif kita swab jadi kan dua kali. PSBB kita cuma 14 hari,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan pihak Pemprov Jabar terkait keinginan tersebut. “Jadi kami inginnya PCR walaupun memang prosedurnya akan lebih rumit dan sangat tergantung dari provinsi semuanya kan harus di Labkesda (uji swab),” tutur Rini.

Selain itu, lanjut Rini, pihaknya juga berharap Pemprov Jabar menambah labolatorium rujukan untuk menguji hasil swab test. Sebab, keberadaan labolatorium rujukan tambahan akan mempercepat penanganan selanjutnya jika hasilnya positif.

Berdasarkan pengalaman dan hasil anailsa pihaknya, ungkap Rini, pengujian swab di Labkesda ada yang hingga 16 hari baru keluar hasilnya.

“Ada yang hasilnya dua hari, tiga hari. Tapi yang paling lama kami terima di Cimahi 16 hari. Ini kami takutkan penularannya sudah kemana-mana. Ternyata swabnya positif banyak walaupun kita langsung isolasi dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Jika labolatorium rujukan baru itu bisa direalisasikan, ujar Rini, target untuk memutus penularan Covid-19 selama PSBB ini akan tercapai. “Yang nular cepat segera diisolasi. Perlu di rumah sakit ya di rumah sakit kalau memang isolasi mandiri ya isolasi mandiri,” pungkasnya.

(bie-b)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …