POJOKBANDUNG.com – KOWANI ( Kongres Wanita Indonesia ) yang lahir bahkan sebelum negara ini memproklamirkan kemerdekaannya, tetap melaksanakan perannya sebagai Ibu Bangsa, ditengah wabah Pandemic 19. KOWANI sebagai ormas wanita federasi terbesar dengan 98 anggota ormas yang berada diseluruh Indonesia, terpanggil untuk membantu masyarakat yang terdampak covid19 ini.
Ketua umum Kowani Dr. Ir. Giwo Rubianto,melalui rilisnya mengatakan, Demi kemanusiaan, pihaknya berusaha keras untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu, pihaknya telah membentuk posko covid 19 yang kegiatannya meliputi pemberian bantuan berupa APD dan sembako kepada masyarakat yang terkena PHK . Juga kepada masyarakat yang sangat memerlukan. Tidak sampai disitu saja, Bantuan spiriual berupa konseling untuk masyarakat lansia, termasuk yang berada di luar negeri Washinton DC dilakukannya.
Menyambut Hari Kartini tanggal 21 April, meskipum dalam suasana yang penuh keprihatinan, Kowani berhara , semangat Habis Gelap Terbitlah Terang yang telah diperjuangkan oleh Kartini dimasa lampau tidak terkikis oleh situasi dan kondisi yang sangat menekan karena bencana corona ini.
“Semangat kesetaraan gender dalam berbagai bidang , yang diperjuangkan Kartini meski dalam situasi apapun, tetap harus menyala di hati dan kalbu para perempuan Indonesia”. Tegas Giwo.
Menurut wanita energik namun selalu anggun ini, Para Founding mother’s yang telah mendirikan KOWANI dengan visi ” Ibu Bangsa Merdeka melaksanakan Dharma ” sampai detik ini tetap memperjuangan kemerdekaan yang hakiki bagi seluruh Perempuan Indonesia. Namun tidak meninggalkan kodratnya sebagai perempuan yaitu, hamil, melahirkan dan menyusui.
“Para perempuan dimanapun berada, teruslah berjuang karena di tangan perempuanlah terletak kebahagian dan ketenangan seluruh anggota keluarga,” Imbau Giwo.
Giwo berharap, Kebijakan pemerintah mengadakan sosial distancing di hampir setiap wilayah serta pembatasan sosial berskala besar, tidak menghentikan langkah dan keinginan para Ibu Bangsa yang tergabung dalam KOWANI untuk tetap melaksanakan perannya sebagai pejuang kemanusiaan. Terutama untuk kaum Perempuan yang menurut penelitian jauh lebih terdampak. Baik dari segi ekonomi, sosial dan psikologis.
“Sebagai perempuan pekerja yang ikut menopang ekonomi keluarga, ataupun sebagai Ibu rumah tangga, perempuan sesungguhnya adalah anggota keluarga yang paling terdampak akibat bencana wabah ini. Penelitian yang dilakukan, menunjukan bahwa prilaku Kekerasan dalam rumah tangga (kdrt) banyak terjadi akhir2 ini akibat tekanan ekonomi, tekanan mental dan psikologis dalam keluarga. Dan yang paling menderita adalah perempuan.pungkas Giwo.
(Sol)