Wabah Corona Memunculkan Warga Miskin Baru di Jabar, Emil Langsung Curhat ke Jokowi

Dalam arahan lainnya, Jokowi juga meminta semua kementerian atau lembaga, serta pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota untuk memangkas rencana belanja yang tidak diprioritaskan.


“Saya perintahkan kepada semua kementerian/lembaga, gubernur, bupati/wali kota agar memangkas rencana belanja yang tidak prioritas di APBN maupun di APBD. Anggaran-anggaran perjalanan dinas, pertemuan-pertemuan, belanja-belanja lain yang tidak dirasakan langsung oleh masyarakat harus dipangkas, karena kondisi fiskal kita sekarang bukan kondisi yang enteng,” ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menekankan tiga hal yang menjadi fokus dalam penanganan Covid-19 di Indonesia, yakni keselamatan dan kesehatan sebagai hal yang utama, menyiapkan bantuan sosial, dan menghitung dampak ekonomi dan memastikan ketersediaan stok pangan.

Jokowi pun mengingatkan kepada pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan memperhatikan para buruh, pekerja harian, petani, nelayan, serta para pengusaha mikro dan kecil.

BACA JUGA:

Jokowi: Cicilan Kredit Tukang Ojek, Sopir Taksi Ditangguhkan 1 Tahu

“Oleh sebab itu, setiap kegiatan yang ada di provinsi, kabupaten, dan kota diarahkan agar menjadi program padat karya tunai. Ini untuk mempertahankan daya beli masyarakat, tetapi tetap harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan Covid-19,” ujar Jokowi.

Dalam mengatasi dampak Covid-19, presiden juga mengatakan pemerintah pusat segera mengeluarkan kebijakan terkait penambahan bantuan sembako bagi penerima manfaat serta memulai program Kartu Pra Kerja untuk antisipasi karyawan yang terkena PHK, pekerja harian yang hilang penghasilan, dan pekerja mikro yang kehilangan pasar.

“Dan saya minta agar pemerintah provinsi bisa ikut mendukung ini, siapa yang harus diberi agar mulai didata dengan baik,” pungkasnya.

(apt/bbs/Pojokbandung)

Loading...

loading...

Feeds