“Drive-thru satu persatu tanpa kerumunan masyarakat umum di lapangan parkir yang sangat luas seperti parkiran stadion, bandara dan lain-lain,” tandas Emil.
Sistem drive-thru tes massal virus corona ini akan dilakukan dengan cara:
1. Datang sesuai waktu yang ditetapkan. Antri satu persatu. Ada jarak fisik dan waktu.
2. Tidak ada persentuhan fisik sama sekali, cukup di dalam kendaraan.
3. Dalam 10 menit, jika hasil negatif, maka langsung pulang. Jika indikasi positif maka akan dilakukan prosedur tambahan.
“Tes masal ini tidak untuk semua orang. Hanya untuk mereka yang ditandai punya risiko dan potensi tertular atau menularkan tinggi. Prosedur layak dites atau tidak perlu, akan dikabari selanjutnya,” ungkap Emil.
Terakhir, ia juga menyebut skema yang sama juga dilakukan di Korea Selatan. Di sana, tidak semua penduduk dites massal. Hanya dilakukan di wilayah zona merah dan individu berisiko. Hingga kini, kata Emil, lokasi tes massal virus corona di Jawa Barat belum ditentukan.