POJOKBANDUNG.com – Peneliti mengumumkan bahwa Bumi saat ini memiliki dua Bulan. Bulan kedua yang baru teridentifikasi ini diberi nama CD3 2020. Temuan ini berdasarkan pengamatan tim Catalina Sky Survey dari Lembaga Pusat Planet Kecil (The Minor Planet Center/ TMPC).
Namun, satelit baru yang berukuran kecil ini hanya bersifat sementara. Satelit baru berukuran mini itu dinilai telah memasuki orbit Bumi sekitar tiga tahun yang lalu.
Ukurannya sangat kecil, hanya 1,9 x 3,5 meter. Sangat kecil dibanding ukuran Bulan yang punya diameter 3.474 kilometer. Satelit baru ini sangat kecil sehingga tak bisa diamati dengan mata telanjang dari Bumi.
Satelit anyar ini diberi nama CD3 2020. Bulan ini tertangkap oleh teleskop di Mount Lemmon Sky Center Observatory, Amerika.
BIG NEWS (thread 1/3). Earth has a new temporarily captured object/Possible mini-moon called 2020 CD3. On the night of Feb. 15, my Catalina Sky Survey teammate Teddy Pruyne and I found a 20th magnitude object. Here are the discovery images. pic.twitter.com/zLkXyGAkZl
— Kacper Wierzchos (@WierzchosKacper) February 26, 2020
“Berita besar, Bumi memiliki objek yang baru ditangkap. Bulan mini ini disebut CD3 2020 pada 15 Februari lalu bersama rekan saya Catalina Sky Survey, Teddy Pruyne,” cuit salah satu astronaut dari TMPC, Kacper Wierzchos.
Ukuran satelit anyar ini tak lebih besar dari asteroid. Diperkirakan benda langit ini adalah asteroid yang beredar terlalu dekat dengan Bumi dan terjebak tarikan gravitasi Bumi.
Adalah Theodore Pruyne dan Kacper Wierzchos, dua orang yang berhasil mengamati temuan ini, seperti dilansir New Atlas. Meski sudah ditemukan dua pekan lalu, mereka tak segera mengumumkan karena ingin memastikan kalau ini adalah benar-benar benda angkasa bukan satelit buatan manusia atau sekedar sampah luar angkasa.
Seiring berjalannya waktu, CD3 2020 akan segera terhempas dari orbit Bumi yang diperkirakan bakal terjadi pada April 2020.
Penemuan Bulan berukuran kecil di sekitar Bumi ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya, para astronaut telah menemukan Bulan kecil sekitar 14 tahun yang lalu dan diberi nama RH120 2006. RH120 terhempas dari orbit Bumi tahun 2007.
Ukuran satelit anyar ini tak lebih besar dari asteroid. Diperkirakan benda langit ini adalah asteroid yang beredar terlalu dekat dengan Bumi dan terjebak tarikan gravitasi Bumi.
Adalah Theodore Pruyne dan Kacper Wierzchos, dua orang yang berhasil mengamati temuan ini, seperti dilansir New Atlas. Meski sudah ditemukan dua pekan lalu, mereka tak segera mengumumkan karena ingin memastikan kalau ini adalah benar-benar benda angkasa bukan satelit buatan manusia atau sekedar sampah luar angkasa.
Seiring berjalannya waktu, CD3 2020 akan segera terhempas dari orbit Bumi yang diperkirakan bakal terjadi pada April 2020.
Penemuan Bulan berukuran kecil di sekitar Bumi ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya, para astronaut telah menemukan Bulan kecil sekitar 14 tahun yang lalu dan diberi nama RH120 2006. RH120 terhempas dari orbit Bumi tahun 2007.
Selain itu ada pula temuan HO3 2016. Satelit ini mengikuti Bumi dengan jarak 13,6 kali lebih jauh dari jarak Bulan. Satelit semu ini sebenarnya mengelilingi Matahari. Namun, jarak orbitnya sejajar dengan Bumi. Sehingga seolah-olah ia mengikuti Bumi. HO3 2016 diperkirakan sudah membuntuti Bumi dalam 100 tahun terakhir.
Sebab menurut The Next Web, kurang seimbangnya gravitasi antara Bumi dan Bulan-bulan kecil itu menyebabkan mereka hanya tinggal sementara di orbit Bumi.
Tak hanya membantu mempelajari bagaimana Bulan mini mengorbit di Bumi, temuan ini juga dapat membantu astronaut mempelajari asteroid dan bagaimana mereka berinteraksi dengan planet yang ukurannya lebih besar.