POJOKBANDUNG.com, SUBANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Subang, menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait masalah banjir yang melanda sejumlah wilayah pantai utara (Pantura) Subang.
Kepala BPBD Kabupaten Subang Hidayat mengatakan, rapat koordinasi tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan dan kesepahaman tentang mitigasi, penanggulangan dan penanganan banjir Pantura. Sesuai tupoksi masing masing.
Hidayat, mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan mengenai mana saja daerah rawan banjir.
“Dari 13 titik pengungsian kita persempit menjadi tujuh titik utuk pengungsi, dengan satu titik dapur umum yang dipusatkan di Posko BPBD,” terang Hidayat.
Dia menyebutkan, setidaknya dari delapan kecamatan yang terdampak banjir, tiga kecamatan yang terdata berpotensi terjadi banjir jika curah hujan tinggi.
“Adapun, daerah dengan desa terbanyak dilanda banjir berada wilayah kecamatan Pamanukan, Ciasem dan Kecamatan Legonkulon.Dengan dilakukan pemetaan daerah rawan banjir ini diharapakan kita bisa minimalisir adanya korban jiwa,” pungkas Hidayat.
Komando Distrik Militer (Kodim) 0605 Subang, memberikan perhatian khusus pada penanggulangan bencana banjir di wilayah Pantura Subang.
Dandim 0605 Subang Letkol Arh Edi Maryono, menegaskan, pihaknya mengupayakan kesiapsiagaan dini hingga melaksanakan patroli dan sambang kepada masyarakat guna pengurangan resiko bencana.
“Kabupaten Subang, khususnya wilayah utara dalam posisi yang rawan terjadi bencana alam banjir. Untuk mengurangi resiko bencana, sangat penting dan perlu dilakukannya persamaan persepsi dalam hal penanganan bencana,” ujar Dandim Letkol Arh Edi Maryono, saat ditemui usai rakor kesiapan penanganan bencana di Subag, Selasa (25/2/2020).
Ia mengatakan, siklus penanggulangan bencana banjir ini perlu dilakukan secara utuh. Melihat potensi bencana masih dapat terjadi. Dalam hal penanganan bencana alam ini dilakukan persamaan presepsi melalui peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi program atau kegiatan antara Kondim 0605 Subang dengan semua pihak, termasuk Polri.
Selain itu, lanjut dia perlu dilakukan secara berkesinambungan sehingga tercipta upaya penanggulangan yang proporsional antara preventif dan responsif.
“Oleh karena itu penting bagi Kodim Subang dalam pelaksanaannya untuk melakukan rapat koordinasi antara BPBD, dan lintas sektor maupun pihak swasta dan masyarakat. Sehingga mempunyai manfaat yang besar dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana,” ujarnya.
Ia melanjutkan, untuk saat ini Kodim Subang sedang melaksanakan oprasi penanganan bencana. Melalui operasi ini, pihaknya juga sudah membentuk Satuan Tugas Gulben (Penangulangan Bencana) guna menanggulangi terjadinya bencana alam.
“Satgas ini sudah berdampingan bersama BPBD Subang, Polri, Relawan untuk melakukan penanggulangan.Tim ini masih terus stand by di lapangan karena sewaktu waktu ada daerah yang terjadi bencana, mereka akan langsung bergerak cepat ke lokasi bencana,” pungkasnya
Dari pantuan, ketinggian air banjir di beberapa titik lokasi, diantaranya di wilayah kecamatan Pamanukan, Selasa (25/2/2020) sore belum kunjung surut.
Hujan dalam intensitas kecil juga terpantau masih terus mengguyur wilayah Pamanukan dan sekitranya, termasuk di wilayah Subang kota.
Saat ini wilayah tersebut masih terendam banjir setinggi lutut orang dewasa. Air yang menggenangi wilayah itu membuat masyarakat tidak bisa menjalankan aktivitas, ribuan warga terdampak masih bertahan di masing masing posko pengungsian.