POJOKBANDUNG.com, MENGANGKAT – tema petualangan anak, Bro’s Studio bersama Sheep Entertainment merilis film berjudul ‘Buku Harianku’. Dijadwalkan rilis 12 Maret, film garapan sutradara Angling Saragan ini menampilkan jalan cerita anak-anak yang berpetualang menolong masyarakat yang terjerat perangkat seorang saudagar.
Film ‘Buku Harianku’ menjadi proyek perdana Bro’s Studio dalam memproduksi film panjang. Langsung mengambil genre drama petualangan anak, ini menjadi angin segar bagi industri film Indonesia khususnya anak. Jarangnya film yang fokus pada alur cerita fantasi, membuat film ini ditunggu banyak orang.
Naskah yang ditulis oleh Alim Studio ini mengisahkan tentang seorang anak perempuan berusia delapan tahun bernama Kila yang senang mencurahkan isi hati dengan menulis di buku harian. Suatu ketika, oleh ibunya Kila dititipkan sementara sekaligus mengisi masa liburan ke rumah kakeknya, Prapto, di Desa Goalpara, Sukabumi.
Di desa yang asri tersebut Kila bertemu kembali dengan kawan lamanya, Rintik, yang diproteksi oleh ibunya karena menyandang disabilitas. Meski begitu, Kila menganggap Rintik sebagai teman baiknya.
Keceriaan Kila semakin bertambah karena mendapatkan teman-teman baru yang sebaya di desa tersebut. Bersama mereka menghabiskan waktu dengan bermain, bernyanyi riang, bahkan ikut latihan baris-berbaris dengan komando Kakek Prapto yang seorang pensiunan tentara. Ditengah rasa senang dan nyamannya Kila tinggal di sana, ia sampai ikut membantu warga desa keluar dari jeratan perangkap seorang pengusaha properti.
Sutradara Angling Saragan mengaku tertarik ketika membaca naskah cerita film Buku Harianku. Apalagi film ini memasukkan unsur musikal yang cenderung menyenangkan dan membuat jalan cerita menjadi berbeda. “Pertama kali membaca naskah film ini, saya langsung tertarik. Saya merasa tersentuh dengan ceritanya. Ditambah lagi film ini juga memasukkan unsur musikal,” katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (6/02/2020).
Diakuinya, menggarap sebuah film dengan kolaborasi musikal merupakan impiannya selama ini. Apalagi, ia dulu pernah terlibat sebagai personel grup band. “Sudah menjadi impian saya sejak lama menyutradarai film yang di dalamnya mengandung unsur musik karena latar belakang saya yang dulunya juga anak band,” sambungnya.
Meski bergenre drama petualangan anak, Angling menyebut film ini cocok untuk semua kalangan, termasuk keluarga. Karena berisi tentang persahabatan, keberanian, tanggungjawab, serta cinta terhadap keluarga dan tanah air.
Pengalaman menyaksikan film ini akan bertambah seru, karena dari segi komposisi lagu rumah produksi Bro’s Studio menyisipkan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh pemeran utamanya, Kila Putri Alam. Lagu-lagu tersebut akan menemani petualangan Kila selama berlibur di rumah kakeknya, salah satunya Burung Parkit. Lagu ‘Burung Parkit’ menjadi single Kila yang dirilis akhir tahun kemarin. Setiap lagu yang diputar, memiliki koreografinya sendiri.
Produser Bro’s Studio, Bobby Bossa menuturkan motivasi pihaknya membuat film ini adalah menambah referensi film anak yang menghibur. “Ditambah pula dengan lagu-lagu anak yang memang cocok untuk usia mereka. Kami berharap kehadiran film ini bisa memperkaya perfilman Indonesia dan menambah hiburan keluarga yang bisa ditonton bersama-sama,” jelasnya.
Selain Kila, film ini juga dimeriahkan oleh keluarga Sasono alias @thesasonosfam yang terdiri dari Dwi Sasono (memerankan tokoh Arya Winoyo), Widi Mulia (Riska Handayani), dan Widuri Putri Sasono (Rintik) yang untuk pertama kalinya main bersama dalam satu film.
Aktor senior Indonesia peraih Piala Citra, Slamet Rahardjo, turut ambil bagian sebagai Prapto Winoyo. Pemain lainnya adalah Gary Iskak (Samsudi), Ence Bagus (Kelik), dan Wina Marrino (Neneng).