POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Banyak cara dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen agar produknnya itu terus diingat (brand awareness). Salah satunya melalui jingle atau lagu singkat seperti yang dilakukan PT Campina Ice Cream Industry (Campina).
Produsen ice krim terkenal ini, baru saja meluncurkan jingle Campina terbarunya dengan menggandeng musisi Widi Maliq & D’Essential. Diharapkan dengan pembaruan jingle, Campina dapat membangun brand image lebih segar, kreatif, dan kekinian sehingga tetap digemari masyarakat, terutama kalangan milenial.
“Musiknya benar-benar baru, lebih fresh, santai, sesuai banget atau Catchy,” ujar Brand Manager Campina Mustofa Saadji di Bandung, Kamis (6/2).
Menurut Tofa panggilan akrabnya, setiap lima tahun jingle tersebut diperbarui sebagai sarana promosi.
“Sebelumnya kami list beberapa musisi, malah ada yang sudah expert nih, namun yang cocok dengan mas Widi, kita gunakan jingle-jingle kekinian, musiknya rileks, santai, cocok banget bagi penyuka ice cream,” tandas Tofa.
Tofa mengakui, konsumsi ice cream di Indonesia masih sangat rendah, hanya 0,6 liter per kapita pertahun.
“Jadi pasar Indonesia masih jauh lebih besar, Karena permintaan yang cukup tinggi, kami memproduksi 24 jam. Tahun lalu produksi kami 1 triliun sekian
miliar,” paparnya.
Sementara, pencipta jingle Widi ‘Maliq & D’Essential’ mengatakan, untuk membuat suatu lagu atau jingle, harus benar-benar dihayati.
“Secara pribadi saya juga menyukai produk-produk Campina yang kerap dapat mendongkrak mood saya menjadi semakin baik,” tutur Widi,
Soal jingle ciptaannya, Widi mengakui lebih repot bikin baru, lantaran ada cerita dan pesan baru. Selain itu, tidak boleh menghilangkan story-nya, harus dipelajari jingle yang dulu, lalu ambil benang merahnya.
“Kalau ngerombak harus arransemen baru. Karena itu, saya bikin jingle ini, sampai saya harus makan dulu ice cream. Perasaan seperti dirimu sendiri, harus batter, harus makan es krim, ngebayangin perasaannya, waktu makan ada seger, ada happy dan akhirnya menjadi suatu melodi,” pungkas Widi. (*/nto)