Revitalisasi Gedung Sate Sedot Anggaran Rp23 Miliar

Sejumlah pekerja sedang melakukan revitalisasi taman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Sejumlah pekerja sedang melakukan revitalisasi taman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali melanjutkan proyek revitalisasi Gedung Sate di periode 2020. Tahun lalu, revitalisasi menelan biaya Rp14,9 miliar, tahun ini disiapkan anggaran lebih besar mencapai Rp23 miliar yang bersumber dari APBD Pemprov Jabar.

Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jabar, Iip Hidajat mengatakan, proyek kali ini lanjutan dari apa yang sudah diselesaikan pada tahun lalu dengan anggaran Rp14,9 miliar. Tahun lalu, pengerjaannya meliputi taman bagian depan dan belakang Gedung Sate.

Dia menuturkan, tahun ini ada beberapa bagian di Gedung Sate akan dibenahi. Di antaranya ruang perkantoran yang sejak lama belum pernah mendapatkan sentuhan pembangunan. Khsusus untuk revitalisasi Gedung Sate menelan anggaran sebesar Rp23 miliar.

“Ada juga pembangunan kubah masjid dan pendirian patung dengan tema Jabar dari Selasar Sunaryo. Kemudian, ada sedikit perbaikan taman dan lahan parkir motor. Lahan parkir mobil belum kita lakukan sekarang jadi bertahap. Anggarannya Rp23 miliar,” kata Iip, Rabu (5/2/2020).

Selain Gedung Sate, program revitalisasi juga menyentuh rumah dinas Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Gedung Pakuan, dengan anggaran yang disiapkan Rp5,8 miliar. Pembangunannya menyentuh pembenahan interior ruang rapat dan pertemuan.

“Jadi memang fokusnya ke pembenahan ruang rapat dan pertemuan. Memang belum ada pembangunan selama ini. Anggarannya Rp5,8 miliar,” ucap dia.

“Sehingga total anggaran untuk revitalisasi Gedung Sate dan Gedung Pakuan itu mencapai Rp28,8 miliar,” sambungnya.

Selain kedua gedung tersebut, Pemprov Jabar juga menganggarkan revitalisasi Lapangan Olahraga Saparua senilai Rp8,1 miliar. Pembangunannya meliputi penyediaan sarana prasarana pendukung seperti toilet dan lainnya.

Iip menjelaskan, saat ini ketiga pengerjaan revitalisasi tersebut masih dalam tahap penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK). Setelah rampung baru berlanjut pada lelang DED (detailed engineering desingn) dan lelang penyedia jasanya.

“Tiga bangunan itu berhubungan erat dengan sejarah. Kami berkoordinasi dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) untuk mendapatkan rekomendasi. Pengerjaannya kita targetkan selesai akhir tahun 2020,” ungkap Iip.

Untuk diketahui, tahun lalu, revitalisasi Gedung Pakuan sempat menuai kontroversi. Pasalnya, salah satu fasilitas yang dibangun di rumah dinas Ridwan Kamil tersebut merupakan kolam renang dengan anggaran Rp1,2 miliar.

Meski menuai kontroversi, kolam renang dengan panjang 29 meter dan lebar empat meter dan kedalaman 1,25 meter itu sudah selesai dibangun akhir tahun 2019. Kolam tersebut terbagi dua, yakni kolam utama dan kolam kecil.

(arh/bbs)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …