POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Manajer Kedai Ramen Banjuri menjadi otak pembunuhan penagih hutang ternyata memiliki pengaruh luar biasa. Anak buahnya rela membantu mengeksekusi Edward Silaban, karena iming-iming hadiah sebuah motor dan naik jabatan.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan melalui Wakapolresta Bandung, AKBP A Agus R, mengatakan untuk memuluskan rencananya, pelaku LT (manajer) mengajak RM, pegawainya untuk membunuh korban. Menurutnya, LT mengiming-imingi RM akan diberi satu sepeda motor dan jabatannya di rumah makan Ramen akan naik.
BACA JUGA: 11 Karyawan Ramen Bajuri Berbagi Tugas Bantai Penagih Hutang, 4 Orang DPO Jadi Penghilang Jejak
“Iming-iming satu sepeda motor dan akan diangkat derajatnya. Hal tersebut membuat RM tertarik lalu menyiapkan mobil rental untuk mengangkut jenazah,” kata Agus.
Sementara sebelum dibunuh, pelaku menjanjikan kepada korban akan melunasi hutangnya. Menurut Agus, datangnya korban ke kedai ramen tersebut karena dijanjikan oleh pelaku utama untuk melunasi sisa hutang yang pelaku pinjam kepada korban senilai Rp150 juta.
“Pelaku menjanjikan korban untuk melunasi hutang. Saat korban datang ke kedai, pelaku membawa korban ke belakang kedai untuk diajak ngobrol dan minum kopi. Tapi faktanya korban justru dihabisi disana,” sambung Agus.
Saat mengobrol dengan LT, pelaku R sempat menjerat leher korban dari belakang dengan menggunakan tali sepatu. Namun, korban memberontak. Akhirnya pelaku menghantamkan bata ke kepala korban.
“Korban masih berontak. Nah, dari situ korban menusukkan pisau dapur ke leher korban yang menyebabkan korban meninggal dunia,” tutur Agus.
Agus menambahkan, bahwa setelah dihabisi, korban kemudian dibawa oleh pelaku utama dengan menggunakan mobil sewaan yang sudah disiapkan.