Siapkan Peralatan Canggih untuk Pasien Kanker

Dokter RSUD Al-Ikhsan tengah memperlihatkan salah satu alat penanganan kanker di RSUD Al-Ikhsan, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Minggu (2/2/2020).

Dokter RSUD Al-Ikhsan tengah memperlihatkan salah satu alat penanganan kanker di RSUD Al-Ikhsan, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Minggu (2/2/2020).

POJOKBANDUNG.com, BALEENDAH – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Ikhsan menyiapkan peralatan untuk melayani pasien pengidap kanker. Hal ini pun diiringi dengan kekuatan sumber daya manusia yang sudah siap.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan Baleendah, Dewi Basmala mengatakan pihaknya sudah menyediakan alat pendekteksi dini kanker hingga dokter-dokter profesionalnya.

Terdapat pelayanan poliklinik onkologi untuk penderita kanker, pelayanan kemoterapi, pengobatan thalassemia, pelayanan radioterapi yang dilengkapi dengan peralatan canggih seperti Linac, Cobalt, Brachy Therapy dan CT Simulator. Selain itu, ada pula pelayanan rawat inap khusus untuk penderita kanker mulai kelas tiga  sampai dengan VIP yang berada dalam satu gedung pelayanan.

“Kita alat-alat sudah lengkap dan dokter-dokter expertnya juga sudah lengkap. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, “ ungkap Dewi saat wawancara usai kegiatan peringatan hari kanker di halaman RSUD Al-Ikhsan, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Minggu (2/1/2020).

RSUD Al-Ikhsan juga menggelar peringatan hari kanker yang bertujuan, yaitu pertama sebagai bentuk dukungan dan simpatik terhadap pejuang kanker. Kedua mengkampanyakan peduli kanker. Ketiga,  menginformasikan kepada masyarakat untuk tidak perlu takut memeriksakan diri apabila ditemui gejala-gejala kanker di tubuh.

“Karena biasanya masyarakat itu, kalau mau periksa kesehatan malah takut ketahuan penyakitnya. Kenapa deteksi ini penting? Karena berdasarkan pengalaman, para pasien yang datang ke rumah sakit itu sudah berada ditingkat stadium 3 dan 4. Maka alangkah baiknya kita melakukan deteksi dini. Fakta menyebutkan bahwa tren penyakit kanker itu semakin meningkat, kalau dilihat dari rekapituasinya memang kanker payudara yang paling tinggi,” tambah Dewi.

Sementara itu ditemui ditempat yang sama, dr. Yusuf Heriady mengungkapkan bahwa Kanker itu disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor genetik dan non genetik. Genetik itu maksudnya berasal dari keturunan. Jadi kalau misalkan mempunyai keluarga yang memiliki penyakit kanker maka kemungkinan besar bisa terkena kanker juga.

Sedangkan untuk faktor non genetik terdiri  dari dua macam yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

“Pencegahannya itu ada tiga. pertama screening, yaitu memeriksa sebelum timbul penyakit dimana gen. Tahap kedua yaitu dengan USG, Periksa payudara sendiri. Tahap ketiga sudah terjadi dan harus segera diobati,” ungkap Yusuf.

Kanker itu adalah pembunuh nomor dua setelah jantung, dimana kebanyakan perempuan mengidap kanker payudara sedangkan laki-laki mengidap kanker paru paru.

(fik/b)

 

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …