POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah keluarga miskin terbanyak di Indonesia. Berdasar catatan Kementerian Sosial, Provinsi Jabar ini tercatat sebagai penerima Program Keluarga Harapan atau PKH tertinggi yang mencapai 1,59 juta keluarga.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Harry Hikmat mengatakan, jumlah penduduk miskin di Jawa Barat lebih tinggi dibanding jumlah penduduk miskin di Papua. Meskipun di Jabar dari sisi persentase kecil yang mencapai 1,59 juta keluarga, namun jumlah penduduk miskin di Papua dan Papua Barat hanya 50.281 keluarga dan 35.105 keluarga penerima manfaat.
“Persentase di Jawa Barat penduduk miskin terbilang kecil dibandingkan provinsi lain, tetapi jumlahnya masih banyak. Memang tak bisa hanya menghitung dari persentase tetapi harus dilihat dari populasi,” ucap Harry di Cimahi sebelum acara penyerahan PKH tahap 1, Rabu (29/1/2020).
PKH adalah pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat program tersebut. Setelah Jawa Barat, provinsi kedua yang memiliki keluarga miskin terbanyak yakni Jawa Timur sebanyak 1,53 juta keluarga. Kemudian disusul oleh Jawa Tengah, Lampung dan Sumatra Utara masing-masing sebanyak 1,36 juta keluarga miskin, 435.625 keluarga miskin dan 408.294 keluarga miskin.
Dalam data PKH Nasional tahap I/2020, terdapat 9,02 juta keluarga miskin yang menerima bantuan sebesar Rp 7 triliun. Pada tahap pertama ini, Jawa Barat menerima bantuan sosial program PKH senilai Rp 1,18 triliun.
Sementara itu, Jawa Timur dan Jawa Tengah masing-masing menerima dana PKH senilai Rp 1,04 triliun dan Rp 959,46 miliar. Sedangkan Lampung dan Sumatra Utara masing-masing menerima Rp 333,49 miliar dan Rp 393,27 miliar.
Lebih jauh Harry menyebutkan bahwa perhitungan jumlah penduduk miskin telah proporsional berdasarkan indikator, jumlah distribusi calon KPM PKH hingga PKH yang telah menerima manfaat.
“Keluarga miskin Jawa Barat yang menerima manfaat bansos kemudian bisa bertransformasi menjadi lebih mandiri di masa yang akan datang,” harapnya.