POJOKBANDUNG.com, KUTAWARINGIN – Banjir di Kabupaten Bandung selain merendam ribuan rumah penduduk juga merusak area persawahan yang saat ini baru masuk masa tanam. Tanaman padi yang rerata berumur satu hingga dua bulan itu rusak.
Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bandung, Sandi Sudrajat, menyatakan prihatin. Menurutnya, ratusan hektar sawah yang terdampak banjir mengakibatkan petani gagal panen.
“Pemerintah harus memberikan perhatian lebih kepada para petani yang lahannya terkena dampak banjir. Misalnya dengan memberikan kompensasi berupa bibit padi dan tanaman, agar kerugian petani bisa terselesaikan,” ujar Sandi Sudrajat usai mengikuti pertandingan olah raga pada Pekan Olah Raga Dewan dan Sekretariat (PORD’S) 2020 di Stadion Si Jalak Harupat, Kutawaringin, Selasa (28/1/2020).
Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bandung Sandi Sudrajat.
Sandi menilai, penanggulangan masalah banjir belum maksimal. Terlebih, alih fungsi lahan menjadi salah satu penyebab banjir. Ini secara tidak langsung berdampak pada keutuhan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
LP2B yang diimplementasikan melalui komitmen penetapan Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B), Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LCP2B) dalam RTRW atau RDTR Kabupaten/kota.
“Ini diharapkan dapat mengendalikan lahan pertanian agar tidak dialihfungsikan ke bidang lain, seperti kawasan perumahan atau lainnya,” kata Sandi.
Menurut dua, alih fungsi lahan tersebut bisa menjadi penyebab terjadinya banjir. Itu harus bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah melalui kinerja.
“Kegagalan dalam mempertahankan fungsi lahan sesuai peruntukkannya jangan sampai terjadi lagi, karena dampaknya buruk bagi masyarakat nantinya,” tandas Sandi.
Ia berharap, jika ada bangunan lainnya yang belum mendapat perizinannya harus bisa segera ditertibkan pemerintah. “Apalagi dengan adanya Perda No. 1 tahun 2019 dan perda LP2B,” pungkasnya.
