POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Yuyun (45) warga Kampung Lebakwangi Kecamatan Soreang yang berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah swasta di Kabupaten Bandung mengaku bersyukur telah menjadi bagian dari suksesnya penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Saat ditemui oleh wartawan saat berkunjung ke Mobile Costumer Service (MCS) di Desa Cincin pada Jumat (17/01), Yuyun mengatakan dirinya sempat menganggap bahwa Program JKN-KIS belum dibutuhkan olehnya, sehingga ia tidak membayarkan iurannya selama satu tahun. Namun, kejadian yang tidak diinginkan pun datang menghampiri Yuyun. Dirinya jatuh sakit dan harus menjalani rawat inap.
“Dulu saya berfikir kalau Program JKN-IS belum terlalu dibutuhkan, karena saya tidak sakit. Hal tersebut yang membuat saya akhirnya tidak membayarkan iuran tiap bulan. Namun, setahun kemudain saya jatuh sakit dan harus dirawat. Awalnya saya tidak bisa memanfaatkan kartu JKN-KIS, karena memiliki tunggakan. Sejak kejadian itu, saya menyesal dan hingga saat ini saya selalu rutin membayar iuran,” jelas Yuyun.
Yuyun juga bercerita bahwa sebelum itu, dirinya pernah berobat dengan menggunakan jalur umum yang biayanya ia bayarkan sendiri. Namun, dengan biaya yang harus dibayarkan sangat besar, sehingga membuat Yuyun merasa bahwa memiliki jaminan kesehatan merupakan hal yang sangat penting.
“Jadi waktu dirawat saya pakai jalur umum, pakai biaya sendiri sampai habis 7 juta, dari kejadian itu saya baru sadar pentingnya memiliki jaminan kesehatan,” ucap Yuyun.
Dalam kesempatan itu juga Yuyun berkunjung setelah mengetahui adanya kegiatan MCS di Desa Cingcin. Tujuannya untuk mengganti Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dari sebelumnya di Klinik Keluarga Sehat menjadi Klinik Jaya Medika dengan alasan biar lebih dekat dengan tempat tinggalnya. Namun sebelum dipanggil giliran untuk dilayani oleh petugas MCS, Yuyun sudah terlebih dahulu mengganti faskesnya yakni melalui aplikasi Mobile JKN.
“Sewaktu menunggu antrian, ada petugas BPJS Kesehatan yang bertanya, lalu mereka mengarahkan saya untuk menggunakan aplikasi Mobile JKN. Setelah saya mengikuti arahannya, alhamdulillah tak usah menunggu giliran dipanggil lagi, pindah klinik dan turun kelas bisa dilakukan dengan aplikasi Mobile JKN, terima kasih banyak BPJS Kesehatan,” tutup Yuyun.
(apt)