POJOKBANDUNG.com – Menggunakan aplikasi kencan malah berujung maut yang sangat mengenaskan. Seorang pria asal Amerika Serikat menjadi korban pembunuhan teman kencannya sendiri. Buah zakarnya dimasak dan dimakan oleh tersangka.
Di zaman yang serba canggih ini akan memudahkan orang untuk melakukan aktivitas apapun, termasuk soal mencari jodoh. Kini banyak sekali aplikasi kencan yang dibuat untuk para jomblo mencari kekasih.
Namun, ketika menggunakan aplikasi kencan harus lebih hati-hati dan waspada. Pasalnya bisa jadi orang yang ada dalam aplikasi tersebut bukan orang yang baik. Seringkali terjadi pengalaman mengerikan dari menggunakan apilkasi kencan.
Foto: istimewa/Bumble
|
Seperti yang dialami oleh Kevin, seorang pria berusia 25 tahun yang berasal dari Amerika Serikat. Saat itu Kevin menggunakan aplikasi kencan gay bernama Grindr. Kemudian di aplikasi tersebut ia bertemu dengan seorang lelaki lainnya bernama Mark Latunski yang berusia 50 tahun.
Ketika malam Natal, Kevin dan Mark melakukan pertemuan untuk berkenalan satu sama lain. Pertemuan tersebut dilakukan di rumah Mark. Kemudian di hari berikutnya Kevin dilaporkan hilang karena tidak kembali ke rumah, lapor World of Buzz (8/1).
Akhirnya pihak keluarga Kevin dan juga teman-temannya melaporkan ke pihak berwajib untuk melakukan pencarian. Selain itu mereka juga menyebarkan berita melalui media sosial.
Foto: Istimewa
|
Tiga hari kemudian, polisi mendatangi rumah Mark yang berada di kota Bennington, Michigan, Amerika Serikat. Betapa mengejutkan polisi tersebut menemukan mayatKevin tergantung terbalik dari langit-langit.
Detektif Sargeant James Moore dari pihak kepolisian kemudian menetapkan Mark Latunski sebagai tersangka karena terbukti membunuh Kevin. Menurut keterangan ia menikam dari belakang dengan menggunakan pisau.
Mengerikannya lagi, Mark juga memotong buah zakar Kevin untuk dimasak dan kemudian dimakan. Polisi meyakini, bahwa Kevin sudah tewas sebelum buah zakarnya dipotong.
Foto: Istimewa
|
Dalam sidang yang dilakukan pada 30 Desember, Mark Latunski mengklaim bahwa namanya bukan Mark Latunski, tetapi Edgar Thomas Hill. Ia mengatakan bahwa nama yang selama ini dipakai adalah nama sepupunya.
Setelah dilakukan pengecekan ternyata baik Mark maupun sepupunya Hill sama-sana memiliki catatan penyakit mental dari pernikahan sebelumnya, termasuk depresi, skizofrenia paranoid, dan gangguan kepribadian lainnya.
Dari peristiwa ini keluarga dari Kevin menegaskan kepada semua orang pengguna aplikasi kencanuntuk lebih berhati-hati. Pasalnya apa yang dilihat di aplikasi belum tentu sama dengan kehidupan nyatanya.