POJOKBANDUNG.com, PADALARANG – Sikap Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna yang mengancam akan menyetop proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mendadak melunak, setelah PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) selaku pihak pengelola menemui dirinya.
Padahal, saat banjir melanda Underpass Padalarang pada Selasa (31/12) kemarin, Umbara sangat berapi-api mengeluarkan ancaman tersebut. Dirinya menduga banjir yang terjadi di wilayahnya lantaran adanya proyek pembangunan KCJB.
Umbara mengatakan, saat meninjau lokasi banjir di Underpass Padalarang, dirinya bukan hendak menghentikan proyek nasional yang ditarget rampung pada pada 2021 tersebut, melainkan hanya memanggail pengelola, dalam hal ini PT KCIC.
“Dipanggil, bukan distop, jadi dipanggil. KCIC sudah datang kemarin, dan sekarang sesudah saya keliling Cipeundeuy, mudah-mudahan ada komunikasi. Nanti dikumpulkan sama PU (Dinas Pekerjaan Umum) dibetulin,” kelitnya ditemui di Perumahan Cimareme Indah, Rabu (1/1).
Umbara mengakui, terlontarnya ancaman penghentian megaproyek KCJB lantaran dirinya kerap mendapat tudingan dan aduan dari masyarakat. Untuk itu, dirinya merasa perlu menetralisir permasalahan banjir yang dikeluhkan warga Padalarang tersebut.
“Kan sudah satu kali banjir itu sampai ada yang mancing, nyalahinnya ke bupati semua, ini bagaimana Pak Bupati? Nah, saya kan menetralisir permasalahan dari warga kan kemarin itu,” imbuhnya.
Kendati demikian, adanya peristiwa banjir dibeberapa titik yang diduga merupakan imbas dari pengerjaan proyek KCJB, Pemda KBB akan terlebih dahulu melakukan kajian untuk menentukan dan mengetahui akar permasalahannya.
“Apakah dampak dari sana (proyek KCJB) kesini (perumahan Cimareme Indah) juga meluas atau bagaimana? Nanti kita lihat, termasuk sungai ini apakah (luapan banjir) sungai ini dari sana juga?” pungkasnya.