Di Rawat di Semarang dan Bandung Pakai JKN-KIS Dilayani Sama Baiknya

Agus Suyanto

Agus Suyanto

POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Lima tahun sudah Agus Suyanto (56) mengidap penyakit jantung dan 5 tahun sudah Agus beserta keluarga menyadari pentingnya Jaminan Kesehatan Nasional dan sudah terdaftar sejak lahirnya BPJS Kesehatan. Reni sebagai isteri Agus yang tengah menemaninya dirawat di RS Santosa Kopo menceritakan bahwa sebelumnya pernah ia rasakan berobat pakai biaya sendiri dan jelas terasa berat baginya.

“Sebelum punya BPJS Kesehatan dulu berobat pakai biaya sendiri, sekali kontrol aja sudah mencapai Rp.1.000.000,- lebih ditambah bayar jasa dokternya seharga Rp. 350.000,-, sungguh berat terasa waktu itu,” ucap Reni, Kamis (5/12).

Kini setelah menjadi peserta JKN-KIS di kelas 2 suami dari Reni ini tidak pernah merasa berat lagi menanggung biaya berobat sendiri. Selama sakit ia gunakan selalu pakai Kartu Indonesia Sehat.

“Bapak kan kerja di Semarang baru setengah tahun, karena pekerjaannya sebagai kontraktor, sakit jantungnya terasa lagi sampai sesak nafas, lemas, dan keluar keringat dingin sampai akhirnya dibawa ke IGD, alhamdulillah semuanya lancar tidak ada kendala sampai dirawat selama 2 minggu pakai BPJS Kesehatan”, ujar Reni.

Renipun mengungkapkan selama dirawat di Rumah Sakit di Semarang suaminya mendapatkan pelayanan yang baik dengan lingkungan yang bersih juga perawat yang selalu tepat mengontrolnya.

Setelah agak mendingan Agus pulang ke Bandung, karena tempat tinggalnya di Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung. Beberapa hari yang lalu sakit jantungnya kembali terasa hingga Renipun harus membawa suaminya masuk ke Rumah Sakit Santosa Kopo. Dan lagi ia mendapatkan pelayanan yang baik pula di RS tersebut.

“Hari senin masuk lagi dan harus dirawat, sungguh luar biasa BPJS Kesehatan ini saya merasa puas yang diberikan oleh setiap rumah sakit yang merawat suami saya, sampai ditawarkan untuk memilih dokter spesialis jantungnya,” ucap Reni.

Reni mengatakan apa yang dirasakan selama ini terjun langsung ke lapangan, menyaksikan sendiri, mengurusi administrasi di rumah sakit sampai pada pulang lagi ke rumah usai pengobatan suaminya, ia tidak pernah mengeluh seperti apa yang dikatakan orang lain tentang BPJS Kesehatan itu sulit, ribet, dan tetap saja bayar. Namun Reni membantah itu semua, apa yang terjadi tidak seperti itu.

“Semua yang dikatakan orang lain tidak benar tentang BPJS Kesehatan, justru saya merasakan pakai BPJS Kesehatan itu lancar-lancar saja, pelayanannya baik, dokternya baik pula, dirawat waktu di Semarang nol rupiah, di Bandung pula nol rupiah juga, semuanya gratis.

Menanggapi soal penyesuaian iuran yang sebentar lagi akan diberlakukan di tanggal 1 Januari 2020 Reni mengatakan hal itu tidak membuat dirinya harus turun kelas dan tidak merasa keberatan.

“Saya setuju saja, karena bagaimanapun juga jumlah iuran yang kita bayarkan tidak sebanding dengan apa yang didapatkan, karena manfaatnya sangat besar sekali,” tutup Reni.

(apt)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …