POJOKBANDUNG.comBANDUNG —Ratusan mahasiswa perwakilan BEM dari 11 perguruan tinggi se-Bandung Raya meramaikan seminar yang digagas Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Seminar mengusung tema ‘Sosialisasi Lembaga DPD RI: Kolaborasi Generasi Membangun Jawa Barat’ ini berlangsung di Kantor DPD Sekretariat Jabar, Jalan Mundinglaya 12, Kota Bandung.
Seminar dilandasi pemikiran bahwa mahasiswa adalah agent of change melalui pemikiran dan aksi idealis demi penyelenggaraan pembangunan yang berpihak kepada daerah dan masyarakat. Kehadiran mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa harus menjangkau seluruh pelosok daerah, termasuk di 5.312 desa di bumi Priangan, dengan harapan pemerataan pembangunan di setiap aspek dapat terwujud.
Selain itu, kepedulian sosial, kepekaan politik, serta keberpihakan atas nasib perekonomian rakyat yang lekat dengan karakter kritis mahasiswa menjadi barometer untuk meningkatkan kinerja DPD RI.
Seminar dibuka oleh Anggota DPD RI asal Jabar KH Amang Syadrudin dengan salah satu pembicara Staf Ahli Gubernur Jabar Dr Ir Ahmad Hadadi.
Hadir pembicara lain yakni Sefti Ramsiaty (Deputi Bidang Persidangan Setjen DPD RI) dan DR Rahman Hadi (Kabiro Umum Setjen DPD RI) serta Senator Jabar Asep Hidayat.
KH Amang Syafrudin menyatakan pentingnya pendidikan politik bagi mahasiswa dalam kolaborasi tersebut. “Pendidikan politik sebuah keniscayaan, pendidikan bukan segalanya tapi segalanya tidak mungkin tanpa pendidikan,” katanya.
Seperti halnya dunia politik pihaknya ingin melahirkan pemimpin-pemimpin di masa depan sampai tingkat Rt, Rw, kades, camat, bupati, walikota, gubernur sampai presiden itu semua melalui proses pendidikan.
“Dalam hal ini salah satu fungsi dari lembaga perwakilan daerah, legislatif secara keseluruhan termasuk DPR, MPR RI yaitu sosialisasi empat pilar MPR RI,” tandasnya.
Sosialisasi ini salah satu substansi dari pendidikan politik karena mencerdaskan bangsa adalah tanggung jawab bersama terutama lembaga politik dalam menghasilkan penguasa-penguasa yang bakal menjadi pemimpin di berbagai level termasuk dalam kepemimpinan legislatif yang bertugas membuat legislasi membuat peraturan dati pusat hingga daerah.
“Kepemimpinan eksekutif mulai dari RT sampai presiden kemudian kepemimpinan yudikatif dalam konteks peradilan itu
bagian dari sebuah tanggung jawab,” ujar KH Amang.
Konteks lainnya, lanjut Amang, salah satu yang harus dan wajib dilakukan anggota lembaga tinggi negara ini yakni mempersiapkan generasi yang lebih cerdas, lebih menguasai persoalan sehingga mereka nanti bisa lebih baik dari para pimipinan di eksekutif, legislatif maupun yudikatif yang ada sekarang maka memang harus ditempuh pendidikan politik yang merata dan intensif.