Agun Maju Bursa Ketum Golkar

Politisi senior Partai Golkar Agun Gunadjar Sudarsa

Politisi senior Partai Golkar Agun Gunadjar Sudarsa

POJOKBANDUNG.com, JAKARTA – Politisi senior Partai Golkar Agun Gunadjar Sudarsa membuat kejutan jelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar. Dia memutuskan mundur dari kepanitiaan munas, dan selanjutnya menyatakan maju sebagai calon Ketua umum Partai Golkar.

Keputusan itu disampaikan Agun di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Sabtu (23/11/2019).

Munas Partai Beringin ini menghangat setelah ramai keinginan aklamasi kepada Airlangga Hartarto. Calon lain Bambang Soesatyo masih belum terbuka menyatakan maju dalam munas yang akan digelar Desember mendatang.

Melihat gelagat tersebut, Agun akhirnya menyatakan maju dalam bursa Ketum Golkar. Dia ingin menjadikan Munas Golkar tahun ini lebih konstitusional, demokratis, dan bersih. Tidak seperti Munas Golkar di Bali, tahun 2016 silam.

“Semangat saya hanya ingin menjadikan partai ini partai yang maju. Partai yang dihormati dan didukung anggotanya. Partai itu didirikan untuk menjalankan demokrasi. Dan, demokrasi adalah sistem terbaik dalam menjalankan kekuasan yang tujuan akhirnya ialah mewujudkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, kami ingin munas ini dikembalikan kepada prinsip dan falsafah demokrasi. Caranya, ya Partai Golkar wajib menjalankan proses demokrasi yang benar, dimulai dari munas nanti,” ujar Agun saat dihubungi wartawan, Minggu (24/11/2019).

Agun menjelaskan, dalam undang-undang tentang partai politik disebutkan bahwa demokrasi di partai harus sesuai dengan AD/ART partai yang bersangkutan.

“Dan, AD/ART Partai Golkar menegaskan bahwa pemilihan Caketum Golkar harus diputuskan secara kolektif kolegial.
Itulah partai politik dimana setiap anggota punya hak dan kewajibannya. Maka, dalam Munas Golkar kali ini, saatnya kita menegakkan aturan main,” kata anggota Komisi XI DPR RI dari Dapil X Jabar (Kuningan, Ciamis, Banjar, Pangandaran) itu.

Menurut Agun, munas merupakan forum kedaulatan tertinggi dalam sebuah partai. Salah satu agenda utama munas ialah pemilihan ketua umum.

“Dengan semangat pemilihan yang demokratis, maka prosesnya pun harus didasari azas luber dan jurdil,” ujarnya.

Sesuai AD/ART partai, kata Agun, salah satu syarat seseorang bisa dipilih ialah memegang dukungan suara 30 persen.

“Dan, dukungan itu harus dilakukan secara langsung di bilik suara, saat munas. Bukan lewat surat dukungan. Oleh karena, mari bersama tegakkan kembali semangat demokrasi di Golkar. Ingat, sikap politik Anda saat ini akan menjadi sejarah partai. Semoga Golkar kita solid, bersatu, terjaga dan terpelihara. Dengan demikian, bisa maju, bangkit dan menang di 2024,” ujarnya.

(apt)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …