POJOKBANDUNG.com,SUBANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Kabupaten Subang mencatat dari Januari hingga Oktober 2019, telah terjadi 108 kejadian bencana alam di wilayah Subang.
BPBD Subang menyebut kejadian bencana alam yang melanda sejumalah wilayah Subang ini, beragam, mulai dari banjir, longsor ,angin puting beliung, pohon tumbang, kekringan, kebakaran hutan dan lahan serta bencana linnya.
“Berdasarkan data kami, kejadian paling banyak terjadi adalah pohon tumbang, tanah longsor dan kekeringan. Selanjutnya diikuti, kebakaran hutan dan lahan, kejadian lainnya seperti erupsi gunung tangkuban parahu, tanggul jebol, puting beliung dan banjir,” ujar Kepala BPBD Subang, H.Hidayat melalui Kasi Kedaruratan, Darmono.
Menurut dia, ada peningkatan bencana alam dalam rentang Januari hingga Oktober 2019. Jumlah bencana disebut meningkat dibandingkan bencana pada 2018, dalam rentang waktu yang sama.
“Antara kejadian tahun ini dengan tahun 2018, kejadian bencana meningkat. Hal ini bisa dilihat dalam 4 bulan pertama Januari hingga Maret. Jumlah kejadian meningkat,” ujarnya.
Dari data kejadian bencana tersebut, pohon tumbang paling sering terjadi. Dia mengatakan terdapat sejumlah titik titik rawan pohon tumbang di Kota Subang dan wilayah lainnya.
“Di sekitaran kawasan jalan protokol di kota Subang banyak pohon rawan tumbang,” ungkapnya
Penyebab sering terjadinya pohon tumbang di Subang karena pohon yang sudah berumur tua. Selain itu, angin kencang dan curah hujan yang tinggi menjadi faktor tumbangnya pohon.
Dia menghimbau kepada warga untuk berhati hati ketika melintasi jalan ketika musim hujan dan angin kencang.
“Ketika hujan ataupun ada angin, jangan berteduh dibawah pohon. Pastikan untuk berteduh lebih baik di halte halte,” imbaunya
Untuk mengantisipasi pohon tumbang pihaknya saat ini melakukan penopingan sejumlah pohon rimbun rawan tumbang di sejumlah titik wilayah kota Subang. Sasaran pohon yang kondisinya rimbun dan besar yang dinilai rawan tumbang dan menutupi jalan.
Menurutnya, penopingan ini dilakukan tujuannya untuk mengurangi beban pohon karena berdaun lebat, sehingga mengurangi resiko pohon tumbang apabila adanya perubahan iklim, angin kencang atau hujan lebat.
“Ini dilakukan dalam upaya mengurangi risiko pohon tumbang, mengingat saat ini sudah memasuki musim hujan,” ungkap dia
Kami juga meminta masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana seperti banjir bandang dan tanah longsor agar melakulan evakuasi mandiri sebelum bencana datang.Terutama masyarakat yang berada di wilayah pegunungan Subang selatan.
“BPBD mengimbau kepada warga yang berdomisili di wilayah rawan longsor agar melakukan langkah atau upaya,” pungkasnya.