Jabatan Airlangga Hartarto di Partai Golkar Dipermasalahkan

MENEMANI : Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (kiri) menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah acara. (Istimewa)

MENEMANI : Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (kiri) menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah acara. (Istimewa)

pojoksatu.com,Bursa calon Ketua Umum Partai Golkar masih hangat dibincangkan. Airlangga Hartarto yang sekarang menjabat Ketua Umum diperkirakan akan maju kembali di Munas Desember nanti.

 

Namun, posisi Airlangga yang saat ini menjabat sebagai Menko Perokonomian sempat disoal oleh sejumlah kalangan. Salah satunya Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah. Pasalnya, posisi menko membutuhkan fokus kerja yang lebih dari pembantu presiden lainnya. Karena itu, ia berharap Airlangga tidak merangkap jabatan.

 

Piter berharap, seorang Menko Perekonomian ke depan bisa berfungsi maksimal dalam menetapkan arah, menyiapkan strategi dan melakukan pengawasan dan koordinasi ekonomi nasional. “Sudah selayaknya posisi Menko Perekonomian tidak rangkap jabatan dengan ketua umum parpol. Apalagi tantangan ekonomi ke depan semakin berat,” kata Piter saat dihubungi wartawan, Senin (11/11/2019).

 

Oleh karena itu, Jokowi disarankan bersikap tegas kepada pembantunya yang merangkap jabatan partai. Hal itu guna memamksimalkan kerja-kerja di pemerintahan. Dia menilai saat ini posisi Menko dalam kabinet belum terlalu signifikan berpengaruh kepada hasil kerja yang bisa dirasakan rakyat. Sebab, posisi itu sifatnya lebih fungsional untuk mengkoordinasikan, namun tidak punya kuasa mengeksekusi program.

 

Menko harus mampu berperan maksimal sebagai pemberi arah dan menetapkan strategi yang akan dilaksanakan oleh kementerian-kementerian di bawahnya. “Dalam konteks inilah, seorang Menko tidak boleh rangkap jabatan partai,” tegas Piter.

 

Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Sadziliy mengatakan tidak ada masalah ketika Airlangga merangkap jabatan. Dia menyakini Jokowi pun tak mempersoalkan hal itu. Bahkan dalam pidatonya saat HUT Golkar, Jokowi tak melarang Airlangga menjadi Ketua Umum lagi.

 

Sedangkan apabila ada kader lain yang berniat menyaingi Airlangga dalam bursa  calon ketua umum seperti Bambang Soesatyo, Ace mempersilahkannya. “Ya itu terserah pak Bamsoet. Tapi seharusnya pak Bamsoet membaca sinyal yang kuat dari Pak Presiden,” pungkasnya.

(jpc)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …