Tetap Dekati Oposisi Meski Disindir Jokowi

BERPELUKAN : Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat berpelukan dengan Presiden PKS Sohibul Iman di Kantor DPP PKS. Peristiwan itu pun menuai sindirian Presiden Jokowi. (Dery Ridwansah/JawaPos.com

BERPELUKAN : Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat berpelukan dengan Presiden PKS Sohibul Iman di Kantor DPP PKS. Peristiwan itu pun menuai sindirian Presiden Jokowi. (Dery Ridwansah/JawaPos.com

pojoksatu.com,JAKARTA – Partai Nasdem menyikapi positif sindiran yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas pertemuan Surya Paloh dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. NasDem menilai itu hanya candaan saja.


 

“Apa yang disampaikan Jokowi itu selain bercanda tapi juga sebagai sebuah bentuk kedekatan yang tanpa jarak antara Jokowi dan Surya Paloh. Kita memahaminya seperti itu,” kata Ketua DPP Partai Nasdem Saan Mustopa di komplek DPR RI Senayan, Jakarta, Kamis (7/11).

 

Dia menyakini, Jokowi tahu dan memahami betul pertemuan Surya Paloh dan Sohibul di Kantor DPP PKS. Karena semata-mata itu bagian dari silaturahmi dengan partai di luar koalisi. Sehingga itu bisa menjadi jembatan antara pemerintah dan oposisi.

 

Oleh karena itu, Nasdem tidak merasa tersindir atas pernyataan Jokowi. Di sisi lain, Mantan politikus Partai Demokrat itu memastikan tidak ada pembicaraan soal kepentingan politik 2024 diantara pertemuan Surya Paloh dan Sohibul Iman.

 

“Saya ikut pertemuan dengan PKS dan tidak sama sekali disinggung terkait soal politik yang sesaat, misalnya pilkada serentak 2020. Itu sama sekali enggak disinggung, apalagi soal pilpres (2024),” tegasnya.

 

Hanya saja, ia tak tahu persis apakah Ketua Umumnya melapor ke Jokowi sebelum bertemu Sohibul atau tidak. Dia hanya memastikan komunikasi Jokowi dan Surya berjalan baik.

 

Sindirian Jokowi pada saat perayaan HUT Golkar itu tidak akan menyurutkan langkah Nasdem dalam membangun komunikasi dengan partai-partai lain di luar pemerintah. Seperti rencana pertemuan dengan PAN yang sudah tersiar beberapa waktu.

 

“Kita akan tetap jalan membangun hubungan dengan partai partai non koalisi. Setelah kongres mungkin akan ada kesempatan dilakukan. Karena penting ada komunikasi dan di luar pemerintahan,” terangnya.

 

Sementara itu, Wasekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga menilai, saat ini Jokowi sudah tak banyak beban menjalani periode keduanya. Sehingga tak ragu untuk mencurahkan isi hatinya.

 

Sedangkan terkait adanya pembahasan kepentingan politik 2024 dalam pertemuan Surya dan Sohibul dianggap sesuatu yang wajar. Hanya saja dia tidak mau langsung menyimpulkan Nasdem dan PKS akan berkoalisi, pasalnya politik selalu berjalan dinamis. “Tetapi apakah ini bagian dari strategi, bisa jadi ini sebagai strategi masing-masing partai untuk mempersiapkan bagaimana sebenarnya respon masyarakat terhadap calon masing-masing, kan boleh-boleh saja,” pungkasnya.

 

Diketahui, sebelumnya Presiden Jokowi menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar ke-55 di Golden Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (6/11) malam. Dalam pidato sambutannya, dia sempat menyinggung pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman beberapa waktu lalu.

 

Jokowi sempat menggoda Surya yang terlihat seperti lebih bahagia setelah bertemu Sohibul. Candaan tersebut langsung disambut tawa dari hadirin yang datang pada acara tersebut. “Bapak Surya Paloh yang kalau dilihat malam ini, beliau cerah dari biasanya, sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS,” ucap Jokowi yang disambut tawa hadirin.

 

Jokowi menyampaikan, tak tahu makna mendalam dari maksud pertemuan tersebut. Terlebih ada adegan saling merangkul oleh keduanya. “Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak Sohibul Iman. Tadi di holding saya tanyakan, ada apa? Tapi nanti jawabnya dilain waktu dijawab,” imbuhnya.

(jpc)

Loading...

loading...

Feeds

DPRD Setujui 2 Raperda Kota Bandung

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung resmi menyetujui dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pada Rapat Paripurna …