POJOKBANDUNG.com – Pesawat N250 boleh jadi adalah salah satu karya bangsa Indonesia yang paling dibanggakan. Tidak semua negara bisa membuat pesawat dan pada tahun 1996, N250 yang dibuat oleh IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia-red) mampu terbang ke langit nusantara.
IPTN N-250 adalah pesawat transportasi regional turboprop yang merupakan gagasan BJ Habibie. Huruf N berarti Nurtanio atau Nusantara, sedangkan 250 berarti pesawat bermesin ganda atau dua dengan kapasitas 50 penumpang.
“Diluncurkan tepat seminggu sebelum perayaan ulang tahun ke 50 kemerdekaan Indonesia, penerbangan pertama N-250 tuboprop penuh simbol. Ini adalah pesawat komersial pertama yang didesain dan dibuat seluruhnya oleh teknisi dan engineer Indonesia,” sebut media Globalsecurity.
Pesawat ini merupakan ambisi besar pertama dari IPTN untuk bersaing di pasar pesawat turboprop kapasitas 50 sampai 70 penumpang. Ia menjadi bintang dalam pameran Indonesian Air Show edisi 1996 yang berlangsung di Cengkareng.
Rencana pengembangan N-250 pertama kali diungkapkan oleh IPTN pada pameran Paris Air Show di tahun 1989, tapi sebenarnya sudah pertama kali diperkenalkan di 1986 pada event Indonesian Air Show 1986.
Prototipe pertamanya dengan nomor serial PA-1 kapasitas 50 penumpang terbang pada 10 Agustus 1995. Kemudian prototipe kedua dengan kapasitas 70 penumpang bernama N250-100, direncanakan terbang pada Mei 1996, tapi ditunda sampai kemudian terbang pada 19 Desember 1996.
Prototipe ketiga dan keempat direncanakan terbang pada Juli 1996 dan kemudian September 1996. Sayangnya, konstruksi kedua pesawat dihentikan seiring krisis ekonomi hebat yang melanda Asia Tenggara.
Secara teknis, pesawat ini dibuat dengan material titanium dan logam ringan, dengan porsi signifikan komponen non struktural dari material komposit. Badan pesawat terbang mirip dengan CN-235, tapi lebih tinggi dan lebih lebar.
Bagian sayap, ekor, dan beberapa bagian mesin adalah desain yang benar-benar baru saat itu. Dibekali dengan lima layar CRT untuk menyediakan data pokok penerbangan, navigasi, mesin dan informasi status pesawat.
Pemasok yang terlibat di antaranya Rolls Royce untuk sistem pendorong, Messier Dowty untuk landing Gear, Fligt Refueling untuk sistem manajemen bahan bakar dan GKN Aerospace Transparency Systems untuk jendela kabin.
N-250 mampu terbang dalam kecepatan 611 kilometer per jam secara maksimum. Ia dapat menjelajah sampai 1.270 kilometer dengan bobot maksimum. Adapun panjangnya 28,15 meter, tinggi 8,79 meter dan bentang sayapnya 28 meter.
Meskipun proyek pesawat ini dihentikan, rakyat Indonesia tetap banyak mengenangnya sebagai pencapaian teknologi yang luar biasa berkat peran besar BJ. Habibie.
Pemasok yang terlibat di antaranya Rolls Royce untuk sistem pendorong, Messier Dowty untuk landing Gear, Fligt Refueling untuk sistem manajemen bahan bakar dan GKN Aerospace Transparency Systems untuk jendela kabin.
N-250 mampu terbang dalam kecepatan 611 kilometer per jam secara maksimum. Ia dapat menjelajah sampai 1.270 kilometer dengan bobot maksimum. Adapun panjangnya 28,15 meter, tinggi 8,79 meter dan bentang sayapnya 28 meter.
Meskipun proyek pesawat ini dihentikan, rakyat Indonesia tetap banyak mengenangnya sebagai pencapaian teknologi yang luar biasa berkat peran besar BJ. Habibie.
(apt/dtk)