POJOKBANDUNG.com – Ketika mendengar kata tumor, banyak orang yang menduga bahwa penyakit ini pasti mematikan. Tetapi anggapan tersebut tidak sepenuhnya tepat, karena tumor terbagi ke dalam 2 kategori, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Seperti yang dialami Yanti Sumirna (51).
Peserta JKN-KIS dari segem mandiri di kelas 3 ini yang pernah merasakan penyakit tumor jinak. Awalnya ia merasakan sakit pada tangannya. Karena sakit tangannya tidak biasa, maka Yanti pun bergegas pergi ke Klinik Pratama di Sukamenak Kabupaten Bandung. Setelah diperiksa, dokter menyarankan untuk dilakukan CT Scan di Rumah Santosa Kopo, Bandung. Ibu tiga anak ini pun mengikuti segala prosedur yang harus dilakukan.
“Bagaimanapun juga sebagai peserta yang baik, harus taat pada aturan yang berlaku. Kalau mau tertib ya harus patuh. Walaupun harus bolak-balik dari rumah ke FKTP terus ke rumah sakit, dari rumah sakit ini harus ke rumah sakit itu, ya namanya berobat itu perlu proses. Tidak bisa instan langsung sembuh. Dokter yang menanganinya pula harus tepat. Makanya saya selalu bersyukur menjalani prosedurmya,” cerita Yanti, Kamis (5/9).
Hasilnya, ternyata Yanti terdapat tumor di bagian pahanya, sehingga perlu dilakukan operasi pengangkatan tumor. Satu bulan kemudian setelah operasi, Yanti merasa seperti ada benjolan lagi, kini berada di sekitar dadanya. Meskipun harus dijalani prosesnya dari awal lagi, Yanti tidak pernah mengeluh, tetap ia jalani dengan optimis.
“Saya selalu optimis bahwa setiap penyakit adalah ujian dari Allah. Jika kita ikhlas, sabar dan terus berusaha untuk sembuh, saya yakin Allah pulalah yang mendatangkan obatnya untuk kita. Apalagi sekarang ada JKN-KIS, saya tidak perlu khawatir lagi soal biaya. Di saat kita bayar sendiri, kita tidak punya kepastian berapa uang yang harus saya siapkan. Biayanya tidak tahu harus bayar berapa, mulai CT scan berulang kali, bronkoskopi, hingga operasi. Tapi dengan JKN-KIS, semua pengobatan saya jalani tanpa biaya, semuanya gratis. Alhamdulillah,” ucap Yanti penuh syukur.