POJOKBANDUNG.com, `ARJASARI – Tua adalah masa dimana usia akan beranjak menujunya, semakin bertambah usia maka semakin dekat juga dengan masa itu. Menjadi Tua memang sudah menjadi takdir kita sebagai makhluk Tuhan. Namun apadaya jika kita menuju masa itu tanpa persiapan dari masa muda. Karena selagi kita masih muda harus bisa mempersiapkan diri terutama dalam menjaga kesehatan.
Seperti halnya Ai Kokom (65) seorang nenek yang sedang menunggu ojek di warung sebelah Klinik Afifah, Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung. Ditemuinya wartawan ini tidak sengaja dengannya tengah duduk menunggu ojek tiba. Sendirian jelas ia tanpa seseorang yang menemaninya. Dari pertemuan itu ternyata ia adalah peserta JKN-KIS mandiri. Ia baru saja berobat di Klinik Afifah yang berjarak 2 Km dari rumahnya. Ai Kokom menceritakan bahwa ia mengidap penyakit saraf. Sebulan yang lalu ia baru saja keluar dari rumah sakit setelah dilakukan operasi akibat sarafnya yang terjepit atau istilah medisnya Hernia Nukleus Pulposus (HNP).
“Baru sebulan kemarin emak (nenek) mah di operasi akibat penyakit saraf, alhamdulillah operasinya pakai BPJS Kesehatan, sekarang ke Klinik buat minta rujukan untuk dikontrol lagi katanya,” ujar Nenek berusia 65 tahun itu.
Beruntungnya Ai Kokom didaftarkan anaknya yang bekerja di luar kota sehingga ia tidak harus membayar iuran karena sudah dibayarkan iurannya tiap bulan oleh anaknya.
“Alhamdulillah anak emak yang selalu bayar iuran tiap bulannya, karena anak emak yang satu lagi pada kerja, yang kedua tinggal di luar kota juga, jadi tidak apa-apa emak sendirian juga itung-itung melatih otot biar ada geraknya cep (encep; nama panggilan pemuda sunda),” ucapnya.
Ai Kokom memang terlihat tegar dan penuh semangat dalam menghadapi kondisi di masa tuanya. Tersirat bahwa ia merasa tidak ingin merepotkan anak-anaknya sehingga untuk berobat ke klinikpun sendiri, tapi bukan berarti anak-anaknya acuh terhadap Emak Ai Kokom.
“Waktu operasi diantar ko sama anak-anak dan keluarga, cuman kali ini aja Emak kepingin sendiri saja, kan cuman minta rujukan saja ke klinik, ya kalau nanti ke rumah sakit buat dikontrol lagi, barangkali anak emak ada yang nyalse mah (ada waktu luang) bisa antar emak, siapalagi kalau bukan anak-anak emak, soalnya si abah mah sudah meninggal, ya bersyukurnya emak sudah punya kartu BPJS Kesehatan, tidak ada lagi yang harus dikhawatirkan,” tutup Ai Kokom.