POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Kursi pimpinan DPRD dipastikan dipimpin oleh kader Partai Gerindra yang menjadi partai pemenang pemilihan umum di Jawa Barat. Namun, sejumlah pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Mahasiswa (GPM) meminta bukan ketua Gerindra Jawa Barat, Taufik Hidayat yang menempati posisi tersebut.
Tuntutan mereka disampaikan dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (26/8/2019). Alasannya, istri Taufik Hidayat berinisial RM memiliki permasalahan hukum setelah diduga melakukan penggelapan anggaran sebesar Rp3,7 miliar milik PT Duta Nikel.
“Taufik Hidayat digadang-gadang jadi ketua DPRD Jabar. Memang permasalahan hukum kini tengah menjerat istrinya. Tapi, kondisi tersebut bakal berdampak terhadap citra DPRD Jabar,” kata Koordinator Lapangan Aksi, Ogi Marogi.
“RM juga telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Sulawesi Tenggara karena keberadaannya saat ini tidak diketahui,” ujarnya lagi.
Ogi menegaskan, sebagai lembaga legislatif, DPRD Jabar yang memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan sejatinya harus diisi oleh orang-orang yang terbebas dari jeratan hukum, baik pidana maupun perdata.
Dalam kesempatan itu pun ia menuntut Partai Gerindra untuk membersihkan dan tidak melindungi kader-kadernya yang akan duduk di DPRD Jabar dari permasalahan hukum.
“Jika tidak, mereka berpotensi melakukan penyelewengan dalam kekuasaannya, termasuk menyelamatkan keluarganya sendiri. Bukan bekerja demi kepentingan masyarakat Jabar,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Daddy Rohanadi menyatakan bahwa Taufik Hidayat kemungkinan besar menempati jabatan Ketua DPRD Jabar.
“Hitungan saya 99,9 persen kemungkinan beliau menjabat Ketua DPRD Jabar,” ucap dia.
Disinggung mengenai kasus yang menjerat istri Taufik Hidayat yang menjadi tuntutan pengunjuk rasa, ia menilai hal tersebut tidak relevan karena tuntutan tersebut merupakan dua hal yang berbeda.
“Seharusnya dibedakan antara sosok suami dan dugaan status hukum sang istri. Kalau toh ada persoalan hukum, itu perkara yang berbeda. Pak Taufik ini kami jaga karena beliau marwah partai,” pungkasnya.