Pelestarian Budaya Jangan Lagi Berkutat pada Tataran Jargon

Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Hidup berbudaya harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini jangan lagi hanya berkutat pada jargon, karena kebudayaan merupakan identitas dan citra diri.

Hal itu mengemuka dalam acara Sundalineals dengan tema ‘Melestarikan Budaya Sunda di tengah Modernisasi’, di kawasan Jalan Bukit Pakar Utara, Kota Bandung, Selasa (20/8).

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua DPD I Golkar Jabar, Dedi Mulyadi; Budayawan Jawa Barat, Budi Dalton; anggota terpilih DPR-RI Nurul Arifin dan Seniman, Purwacaraka.

Menurut Budi Dalton, istilah pelestarian budaya sebenarnya sudah tak lagi relevan. Pasalnya, kebudayaan adalah citra diri. Dengan demikian, secara logika maka seseorang tidak mungkin melestarikan dirinya sendiri.

“Masa kita melestarikan diri sendiri. Istilah itu biasanya hanya dijadikan sebagai jargon dalam aksesoris politik. Yang paling benar itu adalah mengimplementasikan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana kita membangun hubungan baik dengan sesama dalam bingkai yang baik, intinya harus sudah dalam tataran perilaku,” kata dia.

Selain itu, untuk menyebarkan semangat yang sama, maka medium diskusi kebudayaan pun bisa dilakukan. Dengan begitu, secara tidak langsung ada aktivitas tukar pikiran yang menghasilkan konsep yang bisa diaplikasikan secara nyata dan dikerjakan secara bersama-sama.

Sementara itu, Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi mengatakan, problem yang terjadi saat ini yaitu masih adanya pihak yang tidak terbiasa dengan keanekaragaman budaya. Padahal, identitas itu harus terbangun di segala tempat secara harmonis.

“Ini pula mungkin yang membuat adanya rasisme. Padahal, kalau kita sama-sama saling memahami akar dari kebudayaan, maka kita masing-masing tidak akan pernah ada perbedaan. Selai itu setiap orang juga akan salimg menjaga,” ujar Dedi.

“Jadi yang harus dibangun oleh kita ketika kita tinggal di jawa maka harus mirip orang jawa, ketika tinggal di sunda harus mirip jadi orang sunda, ketika tinggal di papua harus mirip menjadi orang papua,” tegasnya.

Panglima PMB Dedy Arianto mengatakan, budaya merupakan identitas sebuah bangsa. Di era modernisasi budaya yang ada di Indonesia mulai tersisihkan oleh budaya barat yang masuk dalam sendi kehidupan masyarakat hari ini. Sehingga, budaya mesti dijaga sebagai persatuan bangsa.

“Di era hari ini budaya sangat penting jangan sampai hilang. Meskipun budaya berbeda-beda tapi tetap satu. Kita harapkan seluruj daerah baik Sunda, Jawa, Papua, semua bisa terus menjaga budaya mensosialisasikan budahanya dan semua tetap satu bersaudara kita tetap Indonesia,” kata Dedy.

(azs)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …