Tak Perlu Khawatir pada Cacing Hati

PERIKSA : Petugas Dispangtan mencermati beberapa ekor sapi yang baru di sembelih, di Komplek Nusa Persada RW 13 Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Minggu (11/8/2019).
(foto: WHISNU PRADANA/RADAR BANDUNG)

PERIKSA : Petugas Dispangtan mencermati beberapa ekor sapi yang baru di sembelih, di Komplek Nusa Persada RW 13 Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Minggu (11/8/2019). (foto: WHISNU PRADANA/RADAR BANDUNG)

CIMAHI – Tim pemeriksa post mortem hewan kurban menemukan cacing hati pada sapi. Ditemukannya cacing tersebut atas dasar laporan dari panitia kurban, di Komplek Nusa Persada RW 13 Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan.

Kepala Tim pemeriksa post mortem hewan kurban Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan), Hadjar Khoirin mengatakan, sebetulnya cacing tersebut tidak membahayakan. Cacing itu hanya menginfeksi bagian hati sapi secara parsial, dan tidak akan menyerang organ lainnya, terutama daging.

“Antisipasinya, kubur saja bagian yang terinfeksi agar tidak menyebar ke organ lainnya,” kata Hadjar.

Menurut dia, sejauh ini panitia kurban sudah paham terhadap kesehatan hingga penyakit atau bakteri yang ada pada hewan khususnya hewan kurban. Sehingga dapat membantu pihaknya dalam melakukan pengontrolan hewan kurban stelah disembelih.

Selama pelaksanaan pemeriksaan post mortem hewan kurban di Kelurahan Leuwigajah, tercatat ada empat kasus temuan cacing pita yang menyerang sapi maupun domba.

“Semua laporan post mortem yang kita lakukan, kasus temuan cacingnya rata-rata di bagian hati. Semuanya sudah langsung dikuburkan dan masih bisa dikonsumsi,” tuturnya.

Berbekal pengetahuan terhadap kondisi hewan kurban, baik sebelum maupun sesudah pemotongan cukup membantu tim post mortem. Sehingga masyarakat tak perlu khawatir.

Ketua panitia penyembelihan hewan kurban di Komplek Nusa Persada, Bambang Deli menyebutkan, temuan tersebut tidak terlalu membuat pihaknya khawatir akan kesehatan sapi. Organ yang terinfeksi langsung dikuburkan sesuai arahan Dispangtan.

“Sebelumnya kan sudah ada bimtek penyembelihan, dijelaskan juga soal cara penanganan kalau ada cacing pada hewan kurban. Jadi kita langsung kuburkan organ yang terinfeksi, semua aman,” ujarnya.

Pada Idul Adha kali ini, pihaknya menyembelih empat ekor sapi dan 11 ekor domba titipan warga sekitar. Untuk sapi, pihaknya membeli dari peternak di Padalarang.

“Sudah langganan juga. Kalau soal kondisi mungkin kita dapat sapi yang kurang bagus. Tapi sampai pembagian daging untuk mustahik semua lancar, tidak ada kendala,” ungkapnya.

(dan)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …